OJK Sebut Ada 80 Calon Emiten Siap IPO: Bidik Dana Rp 11,38 Triliun

Sifi Masdi

Monday, 13-05-2024 | 17:20 pm

MDN
Bursa Efek Indonesia [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Pasar modal Indonesia tampaknya akan semakin ramai dengan kehadiran 80 emiten baru. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan-perusahaan ini tengah bersiap untuk melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan target total dana IPO sebesar Rp11,38 triliun.

 

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, mengungkapkan bahwa antusiasme penghimpunan dana di pasar modal masih positif. Hal ini terbukti dengan nilai penawaran umum yang tercatat sebesar Rp77,64 triliun hingga 30 April 2024, dengan penambahan 17 emiten baru.

 

“Sementara itu, masih terdapat 138 pipeline penawaran umum, dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp54,33 triliun, yang di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 80 perusahaan,” ujar Inarno dalam Konferensi Pers RDK Bulanan, Senin (13/5/2024).

 

OJK mencatat nilai penggalangan dana dari 80 emiten yang antre IPO tersebut sebesar Rp11,38 triliun. Selanjutnya, ada penawaran umum terbatas atau PUT sebanyak 11 penawaran, dengan nilai indikatif Rp 5,64 triliun.

 

Adapun penawaran efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) sebanyak 10 penawaran dengan nilai indikatif Rp10,06 triliun, serta PUB EBUS Tahap I, II, dan seterusnya sebanyak 37 penawaran dengan nilai indikatif Rp27,26 triliun.

 


 

BACA JUGA: 

Lippo Karawaci Jual Saham Siloam 1,35 Lembar:  Senilai Rp 3,85 Triliun 

Bank Digital Terapkan Bunga Deposito Hingga 9% 

Indonesia dan UEA Sepakat Gunakan Mata Uang Lokal Dalam Bertransaksi

Rekomendasi Saham yang Layak Dikoleksi: Senin, 13 Mei 2024

 


 

Dengan jumlah pipeline tersebut, potensi penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp54,33 triliun. OJK sendiri menetapkan target penawaran umum sebesar Rp 200 triliun sepanjang 2024.

 

Antrean IPO di BEI

 

Di sisi lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 36 calon emiten yang berada dalam antrean IPO per 8 Mei 2024. Mayoritas calon emiten yang antre dalam pipeline IPO itu memiliki aset berskala menengah.

 

 

 

Berdasarkan data pipeline BEI, ada 8 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar yang antre IPO, sedangkan 6 perusahaan lainnya memiliki aset skala kecil di bawah Rp50 miliar. Sementara itu, 22 perusahaan lainnya memiliki aset skala menengah di antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar yang masih antre untuk listing di Bursa.

 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebut, hingga Rabu (8/5/2024) telah tercatat 24 emiten yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun sebesar Rp3,88 triliun.

 

Jika ditinjau berdasarkan sektornya, perusahaan dari sektor consumer non-cylicals mendominasi dengan total 8 perusahaan, disusul sektor industrial sebanyak 7 perusahaan, dan consumer cyclicals sebanyak 6 perusahaan. Selanjutnya, sektor properti dan real estate ada sebanyak 4 perusahaan, sektor teknologi 3 perusahaan, healthcare, energi, dan basic material masing-masing 2 perusahaan, serta infrastruktur dan transportasi logistik masing-masing 1 perusahaan.

 

Dengan demikian, pasar modal Indonesia tampaknya akan semakin beragam dan dinamis dengan kehadiran emiten-emiten baru ini. Ini tentunya menjadi kabar baik bagi investor yang mencari peluang investasi baru di pasar modal.


 

KOMENTAR