Pakar Gestur Nilai Ganjar-Mahfud Tampil Adaptif Dengan Perubahan Lewat Jaket Bomber
Jakarta, Inako
Debat ketiga Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, menjadi sorotan karena penampilan mereka yang tak lazim, yakni mengadopsi gaya film "Top Gun" dengan sentuhan lokal yang khas.
Dalam penampilan yang mencuri perhatian ini, pasangan Ganjar-Mahfud MD tampil dengan jaket bomber berwarna army dari Timechine Co, sebuah brand fesyen lokal bernuansa militer klasik, dan sepatu outdoor alam militer buatan Exodos57.
Penampilan tersebut mendapat banyak respon dan pujian. Salah satunya adalah pakar gestur dan mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, Monica Kumalasari. Monica memberikan penilaian menarik terkait penampilan ini.
BACA JUGA: Deputi Inklusi TPN: Ganjar-Mahfud Siap Bangun Industri Pertahanan Berkelas Dunia
Menurutnya, Ganjar-Mahfud ingin menyampaikan pesan nonverbal tentang adaptabilitas mereka terhadap perubahan dan keinginan untuk selalu menyajikan kebaruan melalui penampilan yang berbeda dari debat sebelumnya. Pesan lain yang ingin disampaikan adalah nilai tinggi terhadap keragaman Indonesia, yang konsisten mereka tonjolkan.
Monica menekankan bahwa sekitar 65-75 persen manusia lebih mudah menangkap dan memahami pesan visual daripada pesan verbal. Dengan mengadopsi gaya ini, pasangan Ganjar-Mahfud dapat menciptakan dampak visual yang kuat, memengaruhi pemahaman dan retensi informasi publik.
Gaya penampilan yang diusung oleh Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dinilai memiliki kesamaan dengan ciri khas yang ditampilkan oleh Presiden Joko Widodo dalam membentuk persepsi publik. Namun Monica bertanya-tanya mengapa gaya ini tidak diadopsi oleh pasangan Prabowo-Gibran, yang mendapatkan dukungan kuat dari Presiden Jokowi.
Lebih jauh, Monica menilai bahwa penampilan Ganjar dalam debat tersebut memiliki dampak positif terhadap performa keunggulannya. Dengan postur kekuatan yang tinggi, dukungan ekspresi wajah, bahasa tubuh, intonasi, dan nada suara yang sesuai dengan persepsi publik, Ganjar berhasil menciptakan kesan unggul.
Dalam analisis sentimen publik yang dilakukan oleh Drone Emprit, hasilnya mencengangkan. Sentimen positif publik sebesar 72 persen, dengan publik memandang Ganjar Pranowo sebagai tokoh yang santai dalam debat dan penengah dari pertikaian tajam antara calon presiden nomor urut 1 dan 2.
Penampilan "Top Gan" Ganjar-Mahfud dalam debat ketiga tidak hanya menciptakan kejutan tetapi juga memberikan pelajaran tentang kekuatan pesan visual dalam memengaruhi opini publik. Gaya berani mereka bukan hanya sekadar penampilan, tetapi juga strategi cerdas untuk memperkuat citra dan dukungan dari masyarakat.
KOMENTAR