Pam Swakarsa akan Tumbuh dari Kearifan Lokal, Polri hanya sebagai pembina, kata Beny Mamoto

Hila Bame

Sunday, 24-01-2021 | 11:53 am

MDN

 

 

 Jakarta, INAKORAN

 

“Kami memahami ada trauma dengan kasus 1998, bagaimana Pam Swakarsa dipergunakan oleh kelompok-kelompok tertentu, tapi yang dimaksud dengan Pam Swakarsa di sini, masyarakat memiliki keinginan secara pribadi mengamankan lingkungannya,” kata Dr. Benny Mamoto, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional  (Kompolnas) menjawab Inakoran.com di sela-sela diskusi  dengan mengusung tema: Tantangan Kapolri Listyo Sigit, yang diselenggarakan Aliansi Wartawan Jakarta, Kongres Rakyat Flores (KRF) dan Rumah Kebudayaan Nusantara (RKN) di Antasari kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (23/1/2021)


BACA:  

Konsep Presisi Kapolri Baru dan Tanggapan Para Pakar


Sebelumnya Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan Swakarsa adalah amanat UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia. Selanjutnya, dibuat aturan melalui Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pam Swakarsa.

 

Petrus Selestinus,S.H., menyampaikan masukan jika  Pam Swakarsa  itu dibentuk Polri agar memperhatikan hukum adat pada sebuah daerah dimana entitas baru akan dibentuk, ujar Ketua Presidium Kongres Rakyat Flores (KRF) itu. 

Indonesia Timur, tegas Selestinus, sebelum negara ini dibentuk, hukum adat menjadi meja pengadilan terhadap setiap persoalan - persoalan masyarakat yang menimbulkan perselisihan antar suku, ras dan lainnya.

Hukum posiitif akan menjadi langkah terakhir untuk menjadi jalan keluar dari setiap konflik yang terjadi. Selestinus mencontohkan bagaimana kaum adat di Bali dan pemangku adat Papua menyelesaikan banyak persoalan guna mencapai keseimbangan dalam hidup berbangsa dan bernegara. 

Sementara Rikard Bagun, Dirut Kompas TV  menyoroti pentingnya Polri memahami kultur masyarakat  Indonesia seandainya gagasan Pam Swakarsa itu jadi dibentuk Polri,  yang  dinahkodai Jenderal Pol, Listyo Sigit, ujarnya.

 

Melibatkan masyarakat pada giat swakarsa yang tumbuh dari masyarakat lokal tentu, menimbulkan kekuatan yang besar bahkan menciptakan peluang ekonomi baru dari ketertiban dan keamanan yang tercipta, tegas Bagun. 

Dr. Beny Mamoto yang hadir sebagai salah satu pembicara dari diskusi tersebut menyampaikan harapannya agar publik siap bekerja sama dengan Polri sambil membolehkan masyarakat menyampaikan aspirasi untuk kesejahteraan bangsa ini tutupnya.

Pada kesempatan itu juga Romo Beny Susetyo,staf BPIP mengharapkan Kapolri Listyo Sigit dapat mengartikulasi setiap kebijakan negara terkait keamanan bangsa.

 

KOMENTAR