PBNU Minta Penyelenggara Pemilu Kedepankan Kejujuran Dalam Menjalankan Tugas

Sifi Masdi

Monday, 27-11-2023 | 16:54 pm

MDN
Ketua PBNU KH Ahmad Fahrurrozi [ist]

 

 

 

Jakarta, Inako

Rapat Koordinasi Nasional Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang digelar Bawaslu dengan menghadirkan Pasangan Capres-Cawapres, Kepolisian, Kejaksaan dan Perwakilan dari partai politik, mendapat banyak tanggapan dari masyarakat.

Ketua PBNU KH Ahmad Fahrurrozi atau akrab disapa Gus Fahrur mengajak seluruh penyelenggara pemilu untuk mengedepankan kejujuran sebagai modal utama dalam menjalankan tugasnya.


BACA JUGA: BPIP Minta Masyarakat Awasi Kerja Bawaslu dan KPU

Dalam suasana yang penuh kekhawatiran akan kemungkinan pelanggaran dan ketidaksesuaian dengan asas luber jurdil, Gus Fahrur menekankan bahwa kejujuran adalah kunci keselamatan.

"Kita sangat berharap dan mengimbau bahwasanya kejujuran itu modal utama. Kunci keselamatan itu kejujuran. Makanya kita berharap semuanya mengutamakan kejujuran, hati nurani, agar terpilih pemimpin yang kredibel," tegas Gus Fahruri.

 

 

 

 

BACA JUGA: Masyarakat Adat Dayak Titipkan Sejumlah Aspirasi kepada Ganjar Pranowo

Lebih lanjut, Gus Fahrur menyampaikan pandangannya bahwa jika proses pemilihan pemimpin melanggar aturan dan tidak sesuai dengan prinsip luber, jurdil, hasilnya akan menimbulkan pemimpin yang kurang terlegitimasi di mata masyarakat.

"Kalau prosesnya ada yang tidak benar itu kan kurang legitimate di masyarakat. Oleh karena itu kita berharap penyelenggara pemilu, KPU, Bawaslu, semua yang terlibat mari bersama-sama menjalankan amanah," tambahnya.

Gus Fahrur juga mengajak masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam proses pemilihan umum, karena menurutnya, ketidakpedulian masyarakat terhadap pemilu dapat mengakibatkan pemimpin dan pemerintahan yang kurang kredibel dan terlegitimasi.

 

BACA JUGA: Ganjar Akan Melanjutkan Pembangunan IKN

"Semua harus terlibat. Justru kalau kita tidak aktif ikut mengawasi, mengawal proses ini, ya kita akan rugi lima tahun," tandasnya.

Namun di sisi lain, Gus Fahrur menegaskan bahwa pesimisme bukanlah jalan keluar di tengah isu kecurangan dan ketidaknetralan Pemilu 2024. Sebaliknya, Gus Fahrurrozi mengajak masyarakat untuk mempertahankan keyakinan bahwa masih banyak orang dengan hati nurani yang teguh.

"Justru kita harus, ini kewajiban, untuk ikut dalam mengawasi. Jangan pesimistis, kita masih yakin masih banyak orang yang punya hati nurani," tegasnya.


 

 

KOMENTAR