PDI Perjuangan Jerman Soal Pernyataan Presiden Jokowi: Biaya Pilpres Mahal, Rakyat Berhak Dapatkan Pemimpin dari Proses yang Bersih
Jakarta, Inakoran.com
Sekretaris DPLN PDI Perjuangan Jerman Chandrasa Sedyaleksana menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut presiden boleh berkampanye dan memihak di pemilihan presiden (Pilpres).
Menurut dia, pernyataan tersebut akan menjadi pembenaran bagi presiden untuk berpihak dan hal ini mengganggu jalannya proses demokrasi yang jujur dan bersih. Oleh karena itu, ia meminta Bawaslu harus tegas menanggapi pernyataan tersebut.
BACA JUGA: Sri Mulyani Imbau Anak Buahnya Jaga Netralitas dalam Pemilu
"Saya rasa ini pertama kali dalam sejarah presiden sampai turun gunung berkampanye, karena putra beliau juga ikut berkontestasi. Bawaslu dalam hal ini harus tegas, karena hal itu dapat menjadi pembenar bagi para pejabat lain untuk menunjukkan keberpihakan, ini berbahaya bagi demokrasi," ujar Chandrasa pada Jumat (26/01/2024).
Chandrasa menilai, presiden seharusnya tetap netral, sehingga tidak ada pasangan yang merasa diuntungkan atau dirugikan.
"Presiden seharusnya menunjukkan netralitasnya, tidak berbuat sesuatu yang menguntungkan atau merugikan salah satu paslon. Ini tentu merupakan cawe-cawe yang berlebihan," tambahnya
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPLN PDI Perjuangan Jerman, I Wayan Suryana mengingatkan Pemilu menghabiskan biaya yang sangat mahal. Rakyat berhak mendapatkan pemimpin yang berkualitas hasil dari proses yang bersih.
"Pemilu ini mahal, sayang sekali kalau prosesnya tercederai sehingga rakyat tidak dapat pemimpin yang terbaik. Kami berharap proses pemilu ini berlangsung adil dan bersih. Bawaslu harus berani untuk mengawal proses pemilu ini dengan baik," tutupnya.
TAG#Ganjar, #Mahfud, #Indonesia Maju, #Tuanku Rakyat
188623692
KOMENTAR