Pelabuhan Merak & Bakeuheni Sarang Pungli Truk
Merak, Inako
Sejak dahulu kala dan, hingga kini pelabuhan Merak, gerbang masuknya bahan pangan dari Pulau Sumatera menjadi tempat subur para oknum melakukan pungutan liar terhadap truk-truk barang pengangkut pangan. Sebaliknya juga demikian Pelabuhan Bakeuheni gerbang masuk barang industri dari Pulau Jawa ke Sumatera para oknum berpestapora sembari mengintimidasi para supir bahkan jiwa bisa melayang jika kehendak para preman tidak dituruti.
[caption id="attachment_27701" align="alignleft" width="400"] Truk dengan cap tertentu [ist.][/caption]Anehnya aksi para penyamun supir-supir itu berkeliaran tidak jauh dari pos polisi. Kecuali mobil pribadi, semua mobil box pengangkut barang memiliki “cap” di belakang badan truk mereka sebagai penanda bahwa truk dengan nomor sekian milik preman A misalnya.
Modus Preman Melakukan Pungli
Setiap mobil truk pengangkut yang memakai jasa kapal penyeberang Jawa – Sumateran demikian sebaliknya, wajib menggunakan “jasa oknum” membeli karcis penyeberangan dengan harga dua kali lipat. Misalnya jasa truk seukuran mini bus tarif penyeberangan Rp 60 ribu maka para preman menentukan harga Rp 150 ribu. Setelah tawar menawar harga menjadi Rp 120 ribu. Hitung saja berapa ribu truk perhari yang hilir mudik Jawa – Sumatera.
Apakah kejadian ini tidak pernah melapor kepada aparat keamanan? Toyo seorang supir truk asal Slawi Jawa tengah mengatakan kepada inakoran.com ; lelah kita lapor. Harus bayar sepuluh ribu kalau membuat laporan. Dinding kantor petugas selalu ada tulisan “ bebas biaya” faktanya tidak demikian. Tapi sebenarnya mbayar sepuluh ribu tidak masalah tapi ya mbok laporan ditanggapi, ujar Toyo kesal Selasa, (8/5/2018)
Baca juga :
Pungli Merajalela, Jokowi Perintahkan Wakapolri Tindak Oknumnya
Pungli di Lingkungan Sekolah Dapat Perhatian Serius Ombudsman Sulbar
TAG#Polisi, #Kementrian Perhubungan
182224577
KOMENTAR