Peluang Cuan di Saham Emiten Migas

Sifi Masdi

Friday, 09-08-2024 | 11:10 am

MDN
Pergerakan saham MEDC dalam perdagangan Jumat (9/8/2024) [inakoran]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Industri minyak dan gas (migas) terus menunjukkan performa yang mengesankan di paruh pertama tahun 2024. Banyak emiten di sektor ini berhasil mencatat pertumbuhan yang signifikan, baik dari segi pendapatan maupun laba bersih. Ini menjadi sinyal kuat bagi para investor untuk memperhatikan peluang cuan di saham-saham emiten migas.

 

Contoh nyata datang dari PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), yang membukukan pendapatan sebesar USD 1,16 miliar pada semester I-2024, meningkat 4,50% secara tahunan (YoY) dari USD 1,11 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih MEDC pun melonjak drastis hingga 68,24%, mencapai USD 200,99 juta dari sebelumnya USD 119,46 juta. Kinerja cemerlang ini turut mendorong harga saham MEDC yang mengalami kenaikan sebesar 11,26% secara year to date (YtD).

 

Tidak kalah menarik, PT Elnusa Tbk (ELSA) juga berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 6,31 triliun pada semester I-2024, tumbuh 7,67% dari tahun lalu. Laba bersihnya melesat 77,12%, dari Rp 250,10 miliar menjadi Rp 442,98 miliar. Pergerakan saham ELSA mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 25,77% (YtD).

 


 

BACA JUGA:

Rekomendasi Saham Akhir Pekan: Rawan Koreksi

Rupiah Kembali Berotot: Menguat di Posisi Rp16.010/USD

Rekomendasi Saham Berpeluang Cuan: Kamis, 8 Agustus 2024

Adaro Minerals Catat Peningkatan Produksi Batubara: Permintaan Tinggi

 


 

PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) juga menunjukkan kinerja yang sangat impresif, dengan pendapatan meningkat 22,90% (YoY) menjadi USD 38,32 juta. Lebih mencengangkan lagi, laba bersih WINS melonjak 1.174,28% secara tahunan, dari USD 1,05 juta menjadi USD 13,38 juta per Juni 2024. Harga saham WINS pun naik 24% sejak awal tahun.

 

Sementara itu, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mencatat peningkatan penjualan neto sebesar 5,44% menjadi USD 201,89 juta, dengan laba bersih naik 26,19% menjadi USD 33,53 juta. Namun, harga saham ENRG masih tertekan, dengan penurunan sebesar 8,18% (YtD).

 

Menurut Arsita Budi Rizqi, Research Analyst dari Phintraco Sekuritas, kinerja emiten migas pada paruh pertama 2024 ini umumnya memenuhi ekspektasi. Kenaikan harga minyak dan gas secara kuartalan menjadi pendorong utama performa emiten. Menjelang semester kedua, Arsita memproyeksikan prospek positif bagi emiten migas, terutama bagi mereka yang memiliki diversifikasi portofolio dan kemampuan menekan biaya operasional.

 

 

 

 

Sementara itu, situasi ekonomi global dan ketegangan geopolitik berpotensi memicu fluktuasi harga minyak mentah dunia. Pada awal Agustus, harga minyak mentah WTI dan Brent mengalami kenaikan masing-masing 2,77% dan 2,42%. Lonjakan ini dipicu oleh kekhawatiran pasar terkait eskalasi geopolitik di Timur Tengah dan menurunnya persediaan minyak mentah global.

 

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, memperkirakan harga minyak mentah WTI akan berada di kisaran USD 70 - USD 80 per barel hingga akhir tahun 2024, dengan mempertimbangkan potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada September mendatang. Meski peluang pertumbuhan masih ada, ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut diperkirakan akan cukup terbatas.

 

Analis RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, juga melihat potensi kenaikan harga minyak hingga akhir tahun 2024. Ia memperkirakan harga rata-rata minyak bisa mencapai USD 85 - USD 86 per barel, dengan skenario bullish mencapai USD 90 per barel.

 

Rekomendasi Saham Migas

Menghadapi situasi ini, para analis memberikan rekomendasi bagi para investor. Wafi dari RHB Sekuritas merekomendasikan saham ELSA, MEDC, dan AKRA sebagai pilihan investasi yang layak dikoleksi. Menurutnya, ELSA berpotensi terdorong oleh target lifting dan eksplorasi migas pemerintah, sementara MEDC bisa mendapatkan keuntungan dari kontribusi PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). AKRA juga dilirik karena potensi peningkatan segmen distribusi BBM pada semester kedua 2024.

 

Ratih dari Ajaib Sekuritas menyematkan rekomendasi "buy" untuk MEDC dan ELSA, dengan target harga masing-masing pada resistance Rp 1.350 dan Rp 520 per saham. Arsita dari Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan "buy on support" untuk saham MEDC di area Rp 1.280 dan trading buy untuk ELSA dengan target Rp 505. Ia juga menyarankan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan target harga Rp 1.625.

 

Secara teknikal, William Wibowo, Equity Analyst dari Kanaka Hita Solvera, menilai saham ELSA, ENRG, dan WINS layak dikoleksi. Ia menyarankan cermati support dan resistance pada masing-masing saham, dengan ELSA di Rp 430 - Rp 510, ENRG di Rp 172 - Rp 220, dan WINS di Rp 420 - Rp 535. Sedangkan untuk MEDC, William menyarankan wait and see dengan support di Rp 1.200 dan resistance pada Rp 1.380 per saham.

 

Disclaimer:
Berita atau tulisan ini tidak bertujuan untuk mengajak investor membeli saham tertentu, tetapi hanya menyampaikan data yang bersifat prediktif. Karena itu, investor harus melakukan due diligence sendiri sebelum membuat keputusan investasi.

 


 

KOMENTAR