Rupiah Kembali Berotot: Menguat di Posisi Rp16.010/USD
Jakarta, Inakoran
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan, Kamis (8/8/2024) tercatat menguat ke level Rp16.010 per dolar AS, mengalami peningkatan sebesar 25 poin atau 0,16 persen dari perdagangan sebelumnya. Penguatan ini membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia yang kerap kali dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar.
Tidak hanya rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga menunjukkan performa yang positif. Baht Thailand menguat 0,04 persen, yen Jepang meningkat 0,27 persen, yuan China bertambah 0,05 persen, dolar Hong Kong naik 0,11 persen, dan dolar Singapura menguat 0,03 persen. Di sisi lain, peso Filipina dan won Korea Selatan justru melemah masing-masing sebesar 0,11 persen dan 0,25 persen.
Tren penguatan juga terlihat di kalangan mata uang utama negara maju. Euro Eropa menguat 0,05 persen, dolar Australia bertambah 0,09 persen, franc Swiss naik 0,26 persen, dan dolar Kanada menguat 0,09 persen. Namun, poundsterling Inggris mengalami sedikit pelemahan sebesar 0,05 persen.
BACA JUGA:
Rekomendasi Berpeluang Cuan: Kamis, 8 Agustus 2024
Rupiah Dibuka Melemah: Bertengger di Posisi Rp 16.205/USD
Rekomendasi Saham Pilihan: Rabu, 7 Agustus 2024
Adaro Minerals Catat Peningkatan Produksi Batubara: Permintaan Tinggi
Menurut analis pasar Lukman Leong, penguatan rupiah ini bisa jadi tidak bertahan lama. Ia memperkirakan rupiah berpotensi melemah karena para investor tengah menunggu data resmi pengangguran Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis hari ini.
"Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas di tengah sentimen pasar yang kembali risk off. Dengan absennya data ekonomi penting hari ini, investor cenderung wait and see menantikan data klaim pengangguran AS malam ini," ujar Lukman.
Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp16.000 per dolar AS hingga Rp16.100 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
KOMENTAR