Rupiah Dibuka Melemah: Bertengger di Posisi Rp 16.205/USD

Sifi Masdi

Tuesday, 06-08-2024 | 11:28 am

MDN
Rupiah Vs Dolar AS [ist]


 

 

 

Jakarta, Inakaoran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah, berada di level Rp16.205 per dolar AS pada pembukaan perdagangan, Selasa (6/8/2024). Mata uang Garuda ini turun 16 poin atau sekitar 0,10 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.

 

Fenomena melemahnya rupiah tidak terjadi secara terisolasi. Mayoritas mata uang di kawasan Asia turut mengalami pelemahan. Peso Filipina melemah 0,12 persen, won Korea Selatan melemah 0,15 persen, dolar Hong Kong melemah 0,06 persen, yen Jepang melemah 0,31 persen, dan yuan China melemah 0,21 persen.

 

Namun, tidak semua mata uang Asia mengalami nasib yang sama. Baht Thailand dan dolar Singapura justru menguat masing-masing sebesar 0,11 persen dan 0,08 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.

 


 

BACA JUGA:

Prospek Penguatan Saham GOTO: Kinerja Semester I-2024 Memuaskan

Rekomendasi Saham yang Layak Dicermati: Selasa, 6 Agustus 2024 

Rupiah Dibuka Perkasa: Bertengger di Posisi Rp 16.162/USD

Rupiah Kembali Melemah: Dibuka pada Posisi Rp16.276/USD

 


 

Di sisi lain, mata uang utama negara maju juga mayoritas berada di zona merah. Meskipun demikian, beberapa mata uang seperti euro Eropa menguat 0,02 persen, poundsterling Inggris menguat 0,09 persen, dolar Australia menguat 0,22 persen, dan dolar Kanada menguat 0,09 persen. Sementara itu, Franc Swiss melemah cukup signifikan sebesar 0,32 persen.

 

 

 

 

Analis pasar Lukman Leong memperkirakan pelemahan rupiah pada pagi ini dipicu oleh kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global.

 

"Rupiah diperkirakan akan berbalik melemah terhadap dolar AS oleh sentimen risk off di pasar dengan anjloknya bursa dunia di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global terutama di AS dan China," ujar Lukman.

 

Hari ini, Lukman memproyeksikan rupiah akan bergerak di rentang Rp16.150 per dolar AS hingga Rp16.300 per dolar AS. Situasi ini mencerminkan ketidakpastian yang masih membayangi perekonomian global dan dampaknya terhadap stabilitas mata uang, termasuk rupiah.

 

 

KOMENTAR