Rekomendasi Saham yang Layak Dicermati: Selasa, 6 Agustus 2024

Sifi Masdi

Tuesday, 06-08-2024 | 08:54 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham di lantai bursa [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diyakini mampu memantul kembali pada perdagangan Selasa (6/8/2024) setelah dibayangi oleh panic selling.  Pada penutupan perdagangan Senin (5/8), IHSG mengalami koreksi sebesar 248,46 poin atau 3,40%, turun ke level 7.059,65. Sebanyak 62 saham meningkat, 592 saham menurun, dan 134 saham stagnan. Total kapitalisasi pasar mencapai Rp11.998,86 triliun.

 

Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, mengatakan bahwa  pelemahan indeks komposit disebabkan oleh panic selling sebagai respons terhadap isu-isu eksternal. Terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi kondisi ini.

 

Pertama, kekhawatiran Resesi Ekonomi Amerika Serikat (AS): Tingkat pengangguran di AS naik ke level 4,3% pada Juli 2024, menimbulkan kekhawatiran akan potensi resesi.

 


 

BACA JUGA:

GOTO dan TikTok Kolaborasi Hadirkan Layanan Pesan-Antar Makanan

Rekomendasi Saham Pilihan: Senin, 5 Agustus 2024

Lo Kheng Hong Kembali Borong Saham ABMM: 710.000 Lembar

Pemerintah Optimis Ekspor Batubara Meningkat Akhir 2024

 


 

Kedua, keputusan Bank of Japan (BoJ): BoJ menaikkan suku bunga acuan ke 0,25%, memicu aksi jual saham di Jepang. Kenaikan suku bunga ini menyebabkan penguatan signifikan nilai tukar yen, yang merugikan emiten Jepang berorientasi ekspor dan trading, serta investor yang selama ini mengandalkan stabilitas kebijakan moneter BoJ.

 

Ketiga, kekhawatiran Eskalasi Konflik Geopolitik di Timur Tengah: Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dapat memicu konflik yang lebih besar, menyebabkan kepanikan di pasar modal. Indeks komposit sempat turun hingga 4,2% pada perdagangan kemarin.

 

 

 

 

Meskipun demikian, data ekonomi domestik Indonesia tetap solid. Realisasi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,05% YoY pada kuartal II/2024, lebih tinggi dari ekspektasi 5% YoY. Selain itu, eskalasi konflik telah menyebabkan kenaikan harga batu bara, yang relatif menguntungkan bagi Indonesia. Selama harga minyak berfluktuasi di kisaran US$80 per barel, dampak negatif langsung ke Indonesia diyakini masih terbatas.

 

Phintraco Sekuritas melihat peluang teknikal rebound IHSG menuju kisaran 7.100 – 7.120 pada perdagangan Selasa (6/8). Dalam situasi ini, saham-saham defensif layak untuk dicermati, di antaranya: MYOR (Mayora Indah), AMRT (Sumber Alfaria Trijaya), MAPI (Mitra Adiperkasa), INDF (Indofood Sukses Makmur), dan KLBF (Kalbe Farma).

 

Disclaimer:

Tulisan ini hanya menyajikan informasi awal dan situasi selalu dapat berubah setiap saat. Karena itu,  inverstor selalu melakukan riset mandiri dan konsultasikan dengan ahli keuangan sebelum mengambil keputusan berinvestasi.

 

 

KOMENTAR