Pendiri TikTok Jadi Orang Terkaya di China: Kekayaan Capai Rp 764,1 Triliun
Jakarta, Inakoran
Zhang Yiming, pendiri ByteDance, perusahaan induk TikTok, kini memegang gelar orang terkaya di China. Kekayaan Zhang diperkirakan mencapai USD 49,3 miliar atau sekitar Rp 764,1 triliun. Dengan pencapaian ini, Zhang berhasil menggusur posisi Zhong Shanshan, raja bisnis air minum kemasan di China, yang mengalami penurunan kekayaan hingga 24% menjadi USD 47,9 miliar.
Zhang Yiming merupakan tokoh ke-18 yang meraih gelar orang terkaya di China selama 26 tahun penerbitan Daftar Orang Terkaya Hurun China. Kenaikan kekayaan Zhang didorong oleh kesuksesan besar ByteDance, yang mencatatkan peningkatan pendapatan global sebesar 30% pada tahun 2023 hingga mencapai USD 110 miliar. Keberhasilan ini tak lepas dari pengaruh TikTok sebagai platform media sosial yang memiliki jangkauan luas dan pertumbuhan pengguna yang cepat.
Saat ini, posisi kedua dalam daftar orang terkaya di China ditempati oleh Zhong Shanshan, yang sebelumnya merupakan pemegang posisi puncak. Pengusaha berusia 68 tahun ini mengalami penyusutan kekayaan yang signifikan, turun menjadi USD 47,9 miliar.
Sementara itu, Pony Ma, pendiri perusahaan teknologi raksasa Tencent, berada di peringkat ketiga. Tencent, yang dikenal dengan aplikasi perpesanan WeChat dan beberapa produk teknologi lainnya, telah berhasil menjaga posisi penting dalam industri teknologi China.
BACA JUGA:
Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini: 30 Oktober 2024
Harga Minyak Dunia Stabil: Stok Minyak AS Berkurang
Panduan Pemakaian Aplikasi Berbasis AI dalam Pengelolaan Keuangan Pribadi
Selain itu, Colin Huang, pendiri PDD Holdings yang dikenal lewat platform e-commerce Pinduoduo dan Temu, turun dari posisi ketiga ke posisi keempat. Hal ini cukup mengejutkan mengingat Pinduoduo dan Temu mengalami pertumbuhan pendapatan yang sehat sepanjang tahun.
Penurunan kekayaan di China tak hanya terjadi pada individu tertentu, tetapi juga terlihat dalam berbagai sektor. Hurun Report mencatat bahwa jumlah miliarder di China menurun hingga 142 orang, menyisakan 753 miliarder dari puncaknya pada tahun 2021. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan pasar saham China yang menghadapi tahun yang sulit.
Sektor real estat mengalami penurunan signifikan, mencerminkan tantangan besar yang dialami oleh industri properti di China. Namun, sektor elektronik dan teknologi menunjukkan peningkatan, dengan Lei Jun, pendiri Xiaomi, yang menambahkan kekayaannya sebesar USD 5 miliar pada tahun ini. Sektor kendaraan listrik dan baterai juga mengalami penurunan hingga setengah dan seperempat dari total kekayaan sebelumnya.
Ketua Hurun Report, Rupert Hoogewerf, menyebutkan bahwa pembuat panel surya di China mengalami penurunan kekayaan hingga 80% dibandingkan puncaknya pada tahun 2021. Penurunan ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam lanskap kekayaan di China yang kian dipengaruhi oleh dinamika ekonomi global dan perubahan tren teknologi.
KOMENTAR