Peneliti: Orang Ber-IQ Tinggi Cenderung Bermalas-malasan

Binsar

Wednesday, 20-05-2020 | 08:28 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Jakarta, Inako

Mungkin sulit dipercaya dan bahkan kaget jika dikatakan bahwa orang yang sering bermalas-malasan meruakan pratanda bahwa orang itu memiliki IQ tinggi.

Namun, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari Florida Gulf Coast University ini mengungkap fakta yang mungkin sulit kita percaya.

Menurut hasil penelitian itu, orang pintar itu cenderung sering bermalas-malasan dalam keseharian mereka.

Temuan studi berbasis di Amerika Serikat ini tampaknya mendukung anggapan bahwa orang dengan IQ tinggi cenderung lebih suka menghabiskan waktunya dengan pikiran, ketimbang fisiknya.

 

Orang-orang aktif mungkin cenderung lebih suka bergerak karena mereka butuh untuk menstimulasi pikiran dengan aktivitas di luar--apakah itu karena mereka ingin 'melarikan diri' dari pikiran-pikiran atau mereka mudah bosan.

Dalam penelitian tersebut, peneliti memberikan tes klasik kepada sekelompok pelajar. Mereka dibagikan kuisioner yang meminta partisipan memberi rate seberapa setuju mereka terhadap sejumlah pernyataan.

Misalnya, "saya sangat menikmati tugas megenai solusi-solusi baru untuk masalah," dan "saya hanya berpikir keras jika saya harus melakukannya."

Peneliti pimpinan Todd McElroy itu kemudian memilih 30 orang 'pemikir' dan 30 orang 'non-pemikir' dari keseluruhan kandidat.

 

Baca Juga: Wagub Jabar : Kecerdasan Seseorang Dapat Dilihat dari Kebermanfaatan Ilmunya Bagi Masyarakat

Baca Juga: Dikenal Kreatif & Cerdas, 3 Zodiak Bisa jadi Inspirator Bagi Sesama

Baca Juga: Ini Dia Makanan Saat Hamil Yang Diklaim Bisa Memicu Kecerdasan Bayi yang Akan Lahir

 

Selama satu minggu, kedua grup ini memakai perangkat di pergelangan mereka. Perangkat ini memungkinkan peneliti bisa memantau pergerakan dan level aktivitas kedua grup.

Hasilnya, grup pemikir cenderung kurang beraktivitas selama sepekan itu dibandingkan dengan grup non-pemikir. Studi ini sudah dipublikasikan di Journal of Health Psychology edisi April 2017.

 

Namun, aktivitas kedua grup tidak berbeda di akhir pekan. Ini sesuatu yang belum bisa dijelaskan para peneliti ini, demikian dikutip dari laman Independent.co.uk.

Yang jelas, temuan in kian menguatkan ide bahwa orang non-pemikir sangat mudah bosan sehingga perlu menghabiskan waktunya dengan aktivitas fisik, termasuk olahraga.

Namun, McElroy menggarisbawahi dampak negatif bagi orang-orang yang kurang aktivitas fisik. Dia menyarankan agar orang-orang yang malas bergerak--sepintar apapun mereka--tetap harus meningkatkan aktivitas fisik demi kesehatan mereka sendiri.

KOMENTAR