Perang Dagang AS Vs Uni Eropa Makin Seru

Inakoran

Thursday, 08-03-2018 | 01:19 am

MDN
Presiden AS Donald Trump [ist]

Washington, Inako

Perang dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa sudah dimulai. Presiden Uni Eropa, Jean-Claude Juncker mengancam membalas tindakan semena-mena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas tarif impor baja dan aluminum. Ancaman itu adalah buntut dari kebijakan Trump yang mengenakan tarif  25 % impor  baja dan aluminium dari  Uni Eropa masuk AS.

[caption id="attachment_22036" align="alignright" width="515"] Presiden Uni Eropa, Jean-Claude Juncker [ist][/caption]Merespon kebijakan AS tersebut, saat ini Uni Eropa mempertimbangkan menerapkan tarif impor tinggi yakni sebesar 25% untuk produk celana jeans Levis dan minuman keras dari AS. Pada Rabu (7/3/2018), para pemangku kebijakan Uni Eropa, termasuk Juncker bertemu untuk mengevaluasi tiga cara yang bisa dilakukan untuk membalas kebijakan Trump.

Berita yang dirilis Wall Street Journal,  menyebutkan bahwa Uni Eropa mematangkan rencana pungutan senilai US$ 3,5 miliar untuk produk-produk pertanian AS, produk-produk baja dan industri AS lain, serta produk ikonik AS, seperti Harley Davidson dan Whiskey Bourbon.

Dari produk ini, akan dipilih produk mana yang bisa berefek besar bagi perekonomian AS. Terutama produk-produk ikonik AS, yang kemungkinan besar akan dipilih dengan harapan mampu menimbulkan tekanan pada pemerintahan Trump di parlemen AS.

Sebanyak 95% bourbon yang beredar di Eropa berasal dari negara bagian Kentucky, tempat asal Mitch McConnell, pemimpin mayoritas di senat AS dari Partai Republik. Selain itu, ketua parlemen AS Paul Ryan yang juga seorang Republikan berasal dari Wisconsin, markas Harley-Davidson.

Trump Ancam Balik

Mendengar ancaman Uni Eropa itu, Trump mengatakan bahwa Amerika tidak akan terpukul dalam perang perdagangan terkait penerapan tarif baja dan aluminium. Pasalnya, dirinya telah menjanjikan pendekatan yang "penuh kasih sayang" terhadap masalah ini.

Menurut Trump, negara-negara lain akan lebih menderita dari Amerika jika mereka melawan kebijakan tarif 25% baja dengan menerapkan kebijakan hukuman mereka sendiri.

Mengutip telegraph.co.uk, Trump bahkan mengulangi ancaman untuk melarang mobil-mobil Eropa jika Uni Eropa membalas kebijakannya, dengan menegaskan Brussels telah menjalankan "situasi perdagangan yang sangat tidak adil" dengan Amerika.

Pernyataan tersebut disampaikan saat Stefan Löfven, Perdana Menteri Swedia, berdiri di samping Trump tak lama setelah Lofven mendesaknya secara pribadi untuk mengubah kebijakan.

Saat muncul di sebuah konferensi pers bersama di Gedung Putih, Trump mendapat pertanyaan bagaimana dia menghindari tarif baja yang meningkat menjadi perang dagang.

Trump menjawab, "Baiklah, kita harus lihat. Ketika kita berada di belakang di setiap negara, perang dagang tidak begitu buruk. Anda mengerti apa yang saya maksud dengan itu? Ketika kita turun US$ 30 miliar, US$ 40 miliar, US$ 60 miliar, US$ 100 miliar [dalam defisit perdagangan], perang dagang menyakitkan mereka, itu tidak menyakiti kita. Jadi kita akan lihat apa yang terjadi."

KOMENTAR