Uni Eropa dan Jepang Tekan AS Agar Tidak Kena Tarif Impor Baja
Brussels, Inako
Uni Eropa dan Jepang mendesak Amerika Serikat (AS) agar tidak memberlakukan tarif impor baja. Desakan tersebut dilakukan melalui Komisi Perdagangan setelah sempat mengancam AS dengan tindakan balasan atas kebijakan tarif impor baja dan aluminium yang ditetapkan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Seperti diliris Reuters, desakan tersebut disampaikan saat pertemuan antara Ketua Komisi Perdagangan Uni Eropa, Cecilia Malmstrom, Menteri Keuangan dan Perdagangan Jepang, Hiroshige Seko dan utusan perdagangan AS untuk Uni Eropa, Robert Lighthizer di Brussels, Belgia, Sabtu (10/3).
[caption id="attachment_22640" align="alignright" width="515"] Ketua Komisi Perdagangan Uni Eropa, Cecilia Malmstrom [ist][/caption]Cecilia Malmstrom melalui akun twitternya, mengatakan bahwa sebagai mitra keamanan dan perdagangan dekat AS, Uni Eropa harus dikecualikan dari kebijakan tarif ini.
Permintaan yang serupa juga diungkapkan oleh Seko. Ia mengingatkan bahwa Jepang sangat khawatir terhadap situasi yang berkembang saat ini dan kemungkinan adanya disrupsi di pasar karena kebijakan tarif impor AS.
Menurut Seko, Jepang tidak akan melakukan tindakan apapun selain berupaya membujuk AS agar tidak mengenakan tarif impor baja terhadap Jepang. Terkait tindakan di luar itu, Seko menyebutkan Jepang akan bertindak dalam koridor yang ditetapkan oleh badan perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO).
"Jika kebijakan tarif impor ini membawa dampak negatif bagi Jepang, kami akan berkonsultasi dengan WTO," ungkap Seko, seperti yang dilansir dari Reuters.
Dalam pembicaraan dengan utusan AS, Malmstrom mengatakan bahwa sebagai aliansi AS, ekspor Uni Eropa dan Jepang bukanlah ancaman terhadap keamanan nasional AS sehingga pembenaran Trump untuk menetapkan tarif impor ini tak semestinya diberlakukan bagi Uni Eropa dan Jepang.
Pertemuan di Brussel hari Sabtu (10/3/2018) adalah pertemuan pertama dari jadwal rapat antara delegasi AS dan Uni Eropa serta Jepang, yang rencananya akan dilaksanakan selama sepekan mendatang.
Seperti diketahui, Trump sudah menandatangani dekrit hari Jumat (9/3). Meski demikian, pihak Trump tetap membuka ruang untuk negosiasi, baik kepada anggota NAFTA, Mexico dan Canada serta Uni Eropa dan negara-negara sekutu lain.
Namun, menurut Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, ruang negosiasi ini hanya ditetapkan 15 hari setelah dekrit. Artinya, jika sampai tanggal 25 Maret tidak ada titik temu, kebijakan tarif impor baja dan aluminium akan efektif berjalan.
TAG#Uni Eropa, #Amerika Serikat, #Jepang, #Impor, #Baja
182206506
KOMENTAR