Perusahaan Aguan dan Salim Sambut Baik Penurunan Suku Bunga BI

Sifi Masdi

Thursday, 18-07-2024 | 10:44 am

MDN
Pemilik Grup Agung Sedayu Sugianto Kusuma alias Aguan [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) menjadi angin segar bagi emiten properti Grup Agung Sedayu milik Sugianto Kusuma alias Aguan dan Grup Salim melalui PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI). Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Juli 2024, suku bunga acuan atau BI Rate dipertahankan di level 6,25%. Meski demikian, BI melihat adanya potensi penurunan suku bunga pada kuartal IV/2024 seiring dengan kondisi Fed Funds Rate (FFR) di Amerika Serikat.

 

Emil Fajrizki, analis dari Stocknow.id, menyatakan bahwa sektor properti memiliki prospek yang lebih baik pada semester II/2024. Hal ini didorong oleh kemungkinan penurunan suku bunga acuan BI serta perpanjangan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP).

 

"Meskipun saat ini tingkat suku bunga yang tinggi berdampak negatif pada penjualan, potensi penurunan suku bunga dapat memberikan dorongan positif bagi pasar properti," ujar Emil pada Rabu (17/7/2024).

 


 

BACA JUGA:

Rekomendasi Saham Pilihan: Kamis, 18 Juli 2024

TikTok Berambisi Caplok Bisnis Travel Online di Indonesia

Aguan Gelontorkan Dana Rp 40 Triliun untuk Pengembangan PIK 2 

BREN Habiskan Dana IPO Sebesar Rp 3.08 Triliun

 


 

Penjualan properti residensial yang meningkat 31,16% year-on-year (YoY) pada kuartal I/2024 menunjukkan kuatnya daya beli masyarakat, terutama di segmen rumah tipe kecil dan besar. Oleh karena itu, sektor properti diyakini tetap atraktif.

 

Khusus untuk PANI, Emil menyampaikan bahwa fundamental perusahaan mencerminkan kenaikan penjualan properti residensial yang signifikan. Pada kuartal I/2024, penjualan rumah tipe kecil meningkat 37,84% YoY, tipe menengah 13,57% YoY, dan tipe besar 48,51% YoY.

 

 

 

 

Meskipun kenaikan harga bahan baku dan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi tantangan, kemampuan PANI dalam mengelola biaya dan menjaga margin keuntungan menjadi faktor penentu dalam mempertahankan kinerja positif.

 

"Dengan potensi penurunan suku bunga dan dukungan kebijakan pemerintah, prospek fundamental saham PANI pada semester II/2024 terlihat menarik," ucap Emil. Dari sisi saham, PANI terus menunjukkan pergerakan uptrend.

 

Menurut Emil, untuk investasi jangka panjang, saham emiten Aguan-Salim ini masih menjanjikan di tengah fluktuasi yang dihadapi oleh sektor properti. Namun, untuk jangka pendek atau menengah sedikit rawan karena kenaikan yang cukup signifikan dikhawatirkan akan memicu aksi taking profit. "Untuk resistance sementara, PANI berada di level Rp6.550," tutur Emil.

 

Pada perdagangan Rabu (17/7/2024), saham PANI ditutup melemah 0,44% menuju level Rp5.650. Meskipun demikian, harga saham ini telah mencerminkan peningkatan 15,31% secara year-to-date (YtD) dan menguat 19,20% dalam satu bulan terakhir. Adapun, kapitalisasi pasar PANI mencapai Rp88,29 triliun.

 

 

KOMENTAR