TikTok Berambisi Caplok Bisnis Travel Online di Indonesia
Jakarta, Inakoran
Ambisi TikTok untuk menguasai ekonomi digital di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, semakin kuat. Perusahaan penyedia platform video pendek milik ByteDance ini tidak hanya memperkuat bisnis e-commerce, tetapi juga merambah ke sektor digital lainnya.
Setelah memperkuat bisnis e-commerce dengan mengakuisisi Tokopedia senilai USD 1,15 miliar, TikTok kini dikabarkan berencana memasuki bisnis agen travel online (OTA) di Indonesia. Menurut laporan South China Morning Post (SCMP) pada Senin (15/7), TikTok akan mengakuisisi platform OTA lokal untuk menjajal bisnis rekreasi.
“TikTok berencana terjun ke bisnis kategori rekreasi, yang memungkinkan pengguna platformnya memperoleh kupon untuk penerbangan dan hotel yang disediakan oleh penyedia layanan pihak ketiga,” ungkap sumber SCMP di Indonesia.
BACA JUGA:
BREN Habiskan Dana IPO Sebesar Rp 3.08 Triliun
Rekomendasi Saham Pilihan: Selasa, 16 Juli 2024
TikTok akan Melawan Undang-Undang Larangan AS di Pengadilan
AS Beri Ultimatum kepada Tiktok: Diblokir atau Lepas Saham Sepenuhnya
Saat ini, di Indonesia terdapat dua platform OTA besar buatan anak bangsa, yaitu Traveloka dan Tiket.com. Tiket.com merupakan milik Djarum Group, sementara Traveloka memiliki sejumlah investor besar seperti East Ventures, GIC, BlackRock, Allianz Global Investors, Orion Capital Asia, dan INA. Traveloka sempat berencana IPO di Amerika pada tahun 2021, namun batal.
Selain menjajal bisnis rekreasi, TikTok juga memiliki platform lokal di Indonesia dan Thailand yang memungkinkan pengguna TikTok mendapatkan voucher restoran melalui tautan di feed mereka. Pemilik restoran dan pedagang akan didorong untuk bergabung dengan platform tersebut.
TikTok kini tengah membuka lowongan pekerjaan di situs karir resmi perusahaan untuk layanan lokalnya di Singapura, Jakarta, dan Bangkok. Posisi yang dicari mencakup pengembangan bisnis, manajer produk, analis data, spesialis tata kelola pedagang dan listing, serta manajer strategi.
Manajemen TikTok menyebutkan bahwa operasi layanan lokal di Thailand dan Indonesia masih dalam tahap pengujian. Sehingga baru sedikit pengguna TikTok di dua negara ini yang bisa melihat penawaran layanan baru tersebut di feed mereka.
Di Asia Tenggara, TikTok juga berencana bekerja sama dengan operator mapan untuk layanan lokal on-demand seperti pesan-antar makanan. Indonesia merupakan pasar paling awal untuk menunaikan ambisi ByteDance di Asia Tenggara. Namun, persaingan juga ketat menghadapi Shopee milik Sea Group dan Lazada milik Alibaba Group.
TAG#Bisnis, #TikTok, #Bisnis Digital, #Travel, #Travel Agent, # ByteDance, #Asia Tenggara, #Ambisi TikTok, #Video Pendek, #Shopee, #Tokopedia, #Sea Group, #Lazada, #Alibaba Group
182239929
KOMENTAR