Polemik PPP, Tantangan Berat KIB

JAKARTA, INAKORAN 

Polemik yang terjadi dalam tubuh Partai Persatuan Pembangunan adalah tantangan berat bagi Koalisi Indonesia Bersatu. Terlebih, dibawah kepemimpinan Ketum Plt baru, PPP ngebut membahas Calon Presiden (Capres) dalam Mukernas mendatang. 

“ Ini kan tantangan berat bagi KIB, satu aja keluar aja rontok , karena sudah tidak memenuhi syarat.

Kalau biasanya,ada orang lain yang selesaikan dulu kasusnya, KIB tidak berani melakukan karena mereka saling membutuhkan.” kata Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Ray Rangkuti hari ini (7/9). 

Tiga serangkai PPP, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional ( PAN) harus tetap bersama-sama dalam koalisi untuk mengamankan posisi.

“Katakan, sepanjang apa nanti kisruh mereka akan tetap menjaga PPP berada dalam koalisi KIB. Sebab secara formal kalau keluar, membuat koalisi ini berantakan.” sebut Ray.

Tantangan lain yang dihadapi KIB, jika PPP kemudian memilih keluar dari koalisi dan bergabung dengan yang lain. Terlebih jika PPP memiliki Capres di luar koalisi.

“ Mereka akan dengan evaluasinya akan tetap bertahan atau tidak.” tegas Ray. Partai Golkar sendiri mengatakan bahwa KIB masih solid, dan Mardiono adalah salah satu inisiator KIB. 

Sebelumnya, Suharso Monoarfa diberhentikan sebagai Ketua Umum PPP dari Musyawarah Kerja Nasional Partai Persatuan Pembangunan atau Mukernas PPP.

Posisinya digantikan oleh Muhammad Mardiono, yang saat ini menjabat sebagai anggota dewan pertimbangan presiden atau Wantimpres. Dibawah kepemimpinan Mardiono, PPP akan menggelar Mukernas, yang salah satu agendanya menyebutkan Capres.

Melihat hal tersebut, Ray berpendapat agar petinggi PPP tidak mengunci diri pada satu calon.

 “ Mereka jangan mengunci diri pada satu figur memberi kesempatan figur lain, calon alternatif diusung PPP, sampai nanti ujungnya mana yang realistis. Sayang sekali kalau kepengurusan mendorong satu figur. “ tandas Ray. PPP menyebut nama Sandiaga Uno dari beberapa lainnya. (end)