Presiden Turun Tangan, Perintahkan TNI-Polri Urus Ormas yang Suka Pungli

Timoteus Duang

Thursday, 20-03-2025 | 10:40 am

MDN
Ilustrasi

JAKARTA, INAKORAN.com - Presiden Prabowo Subianto menyoroti masalah yang dihadapi oleh pengusaha terkait dengan tindakan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh beberapa organisasi masyarakat (ormas).

Sebagai respons, Presiden memerintahkan kepada TNI dan Polri untuk mengambil langkah tegas terhadap ormas-ormas yang terlibat dalam praktik tersebut.

 

Hal ini disampaikan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2025).

"Presiden perintahkan untuk tadi perintahkan TNI-Polri untuk melihat seperti itu," ungkap Luhut.

Luhut menegaskan bahwa pemerintah akan bertindak tegas terhadap ormas yang merugikan, termasuk yang mengganggu jalannya investasi dan operasional pabrik.

Baca juga: Kewenangan Kejaksaan Selidiki Korupsi Dihapus, Pengamat: Berprestasi Malah Dilucuti, Ada Apa?

"Kita harus tindak hal semacam itu dan nanti dipelajari dengan baik. Pokoknya harus baik," kata Luhut, menekankan pentingnya solusi yang tepat untuk masalah ini.

Sementara itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berencana melaporkan ormas yang bertindak seperti preman dan mengganggu operasional pabrik serta investasi kepada pihak kepolisian.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer atau Noel, menegaskan bahwa tindakan semacam ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Baca juga: Menko Airlangga Ketemu Presiden, Sebut Pertumbuhan Ekonomi Relatif Bagus

“Ini tidak bisa dibiarkan. Kami akan berkoordinasi dengan Polri. Masalah ini harus menjadi perhatian semua pihak,” tegas Noel belum lama ini.

Menurut Noel, tindakan ormas yang bertindak seperti preman tersebut telah menghambat penyerapan tenaga kerja dan menggagalkan rencana investasi.

Ia menambahkan bahwa dampak dari tindakan tersebut sangat merugikan banyak pihak.

Baca juga: Menteri PKP Maruarar Sirait Minta KPK Awasi Program 3 Juta Rumah

"Kalau lapangan kerja gagal tercipta, kan kita semua yang rugi,” tambah Noel.

Noel juga berencana untuk bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo guna membahas lebih lanjut mengenai ulah ormas preman yang menghambat jalannya investasi serta penyerapan tenaga kerja.

“Saya akan menemui kapolri secara khusus membicarakan masalah ini. Saya yakin Polri akan memberi respons yang bisa menyelesaikan keluhan kawan-kawan pabrik di kawasan industri. Ini kan soal nasib bangsa,” ujarnya.

 

 

KOMENTAR