Program KTP  Sakti Atasi Distribusi Bansos yang Salah Sasaran

Jakarta, Inako

Calon Presiden Ganjar Pranowo menghadirkan solusi revolusioner dengan Program KTP Sakti, sebuah langkah maju untuk mengatasi distribusi bansos yang sering kali salah sasaran.

Program inovatif ini mendapat dukungan dari Boedi Reza, seorang peneliti dari Center of Youth and Population Research (CYPR). Reza melihat perluasan program bansos sebagai langkah yang sangat baik untuk mendukung masyarakat yang terdampak ekonominya akibat pandemi.

BACA JUGA: Mahfud MD Kembali Ungkap Program Satu Faskes dan Satu Nakes Dalam Debat Cawapres

Dalam pernyataannya, dia mengakui bahwa ekspansi bansos dapat mendorong perekonomian dari segi konsumsi, memberikan dorongan positif yang sangat dibutuhkan.

Salah satu aspek penting dari Program KTP Sakti adalah pengintegrasian data melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Menurut Boedi Reza, ini adalah langkah cerdas untuk meningkatkan efisiensi penyaluran bantuan sosial.

BACA JUGA: Warga Indramayu Keluhkan Kelangkaan Pupuk, Ganjar: Kita Butuh Program Satu Data Indonesia

"Penggunaan NIK sebagai alat identifikasi penerima sekaligus integrasi Bansos merupakan langkah maju dan memperlihatkan bahwa Ganjar Pranowo adalah sosok yang progresif dan visioner," ujarnya dengan yakin.

Boedi Reza menyoroti manfaat luar biasa dari penggunaan NIK dalam implementasi dan penyaluran Bansos. Salah satu keuntungannya adalah meminimalisir celah penyelewengan, terutama di tingkat penerima.
 

Dengan NIK sebagai acuan data, verifikasi penerima dapat dilakukan dengan cepat, menghindarkan masyarakat dari proses administrasi yang rumit.

"Langkah ini tidak hanya efisien tetapi juga efektif dalam memastikan bantuan sosial mencapai penerima yang membutuhkan," tambahnya.

BACA JUGA: Dua Kostum yang Dipakai Mahfud Saat Debat Cawapres Curi Perhatian

Dengan adanya Program KTP Sakti, diharapkan distribusi bansos dapat menjadi lebih akurat dan tepat sasaran. Inovasi ini menjadi cermin komitmen Ganjar Pranowo dalam menanggulangi dampak sosial dan ekonomi pandemi, membawa harapan baru bagi masyarakat yang memerlukan bantuan.