Qatar Dedikasikan Stadion Baru Untuk Pekerja Garis Depan COVID-19

Binsar

Tuesday, 16-06-2020 | 08:36 am

MDN
Pekerja terlihat di dalam Stadion Kota Pendidikan yang dibangun untuk kejuaraan sepak bola Piala Dunia FIFA 2022 mendatang selama tur stadion di Doha, Qatar, 15 Desember 2019. [Reuters]

Jakarta, Inako

Qatar memperkenalkan sebuah stadion terbaru yang akan selesai untuk Piala Dunia sepak bola 2022 dalam presentasi virtual pada hari Senin dan didedikasikan untuk pekerja garis depan yang berjuang melawan pandemi COVID-19.

Stadion yang bernama Education City itu berkapasitas 40.000 Stadion ini merupakan satu dari lima stadion ketiga yang telah siap sementara lima lainnya sedang dibangun.

 

Stadion Al Rayyan, juga dengan kapasitas 40.000, dan Stadion Al Bayt berkapasitas 60.000 kursi akan selesai pada akhir tahun ini.

Sementara itu, Presiden FIFA Gianni Infantino sedang menantikan saat di mana pertandingan tidak lagi harus dimainkan tanpa penonton karena krisis.

“Kita tidak boleh lupa, kesehatan adalah yang utama. Di beberapa bagian dunia, sudah dimungkinkan untuk melihat ke masa depan yang lebih baik. Di negara lain, kita masih harus sangat berhati-hati, tetap kuat dan bersatu,” katanya.

 

Baca Juga: Jelang Piala Dunia 2022, Qatar Telah Memiliki Stadion Paling 'Spanyol'

Baca Juga: Blatter Sarankan Untuk Memindahkan Piala Dunia 2022 Dari Qatar

Baca Juga: Bukan Hanya Piala Eropa 2020, Kualifikasi Piala Dunia 2022 Amerika Latin, Juga Ditunda

 

“Stadion baru di Kota Pendidikan mengingatkan kita bahwa sepakbola akan kembali dan dengan lebih semangat dari sebelumnya," katanya.

“Ketika saatnya tiba, kami akan berbagi stan dengan keluarga dan teman. Di stadion yang indah dan modern ini, kita akan bersama-sama merayakan Piala Dunia FIFA pada tahun 2022. ”

 

Stadion akan turun menjadi kapasitas 20.000 setelah turnamen dengan kelebihan kursi pergi ke stadion di negara-negara berkembang.

"Tiga ke bawah, lima untuk pergi. Kami berada di jalurnya," kata kepala eksekutif Piala Dunia 2022 Nasser Al Khater.

"Ini adalah peluncuran virtual, bukan sesuatu yang pernah kita bayangkan akan kita lakukan. Tetapi siapa yang akan membayangkan bahwa dunia akan berada di tempat itu sekarang,” sambung Nasser.

KOMENTAR