Rekomendasi Saham Pilihan Akhir Pekan: Jumat (25/4/2025)

Jakarta, Inakoran
Menjelang akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi berpotensi menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (25/4/2025), setelah sebelumnya ditutup melemah. Pada perdagangan Kamis (24/4), IHSG turun 0,32% ke level 6.613. Secara year-to-date (YtD), indeks masih terkoreksi sebesar 6,59%.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mencatat bahwa tekanan terhadap IHSG kemarin turut dipengaruhi aksi jual bersih investor asing (net foreign sell) senilai sekitar Rp382 miliar. Saham-saham yang paling banyak dilepas asing antara lain: BBCA, BBNI, UNTR, ASII, ADRO.
Meski demikian, Fanny menilai peluang penguatan masih terbuka selama IHSG mampu bertahan di atas level support kunci 6.530.
“IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatan sepanjang mampu bertahan di atas 6.530,” ujar Fanny dalam riset hariannya.
BACA JUGA:
Sri Mulyani: RI Lakukan 5 Kesepakatan dengan AS Soal Tarif
Terkini Dari BCA dan Proyeksi Ekonomi Global
IHSG Dibuka Menguat 0,44% ke Level 6.663,57: Kamis (24/4/2025)
BNI Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang support 6.530–6.600 dan resistance di level 6.680–6.750. Saham-saham yang direkomendasikan untuk perdagangan hari ini meliputi: BRIS, ANTM, PSAB, BRMS, MDKA (Merdeka Copper Gold), PTRO.
Dari sisi global, sentimen positif datang dari Wall Street. Bursa saham Amerika Serikat mencatat penguatan signifikan pada perdagangan kemarin: Dow Jones naik 1,23% ke 40.093,40, S&P 500 naik 2,03% ke 5.484,77, dan Nasdaq melonjak 2,74% ke 17.166,04.
Meski demikian, Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas menilai bahwa secara jangka panjang IHSG masih berada dalam tren bearish. Pelemahan kemarin dinilai sebagai kelanjutan dari tekanan yang sudah berlangsung beberapa waktu terakhir.
“Saat ini, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan hingga ke level support selanjutnya di 6.505,” tulis BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya. Untuk perdagangan Jumat ini, BRI Danareksa merekomendasikan saham-saham defensif dan potensial berikut: MYOR, AKRA, SMRA (Summarecon Agung)
Disclaimer:
Rekomendasi ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.
KOMENTAR