Rekomendasi Saham Pilihan: Menghadapi Fluktuasi IHSG pada 24 Januari 2025

Sifi Masdi

Friday, 24-01-2025 | 08:40 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]


 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan hari ini, Jumat (24/1/2025) diperkirakan akan mengalami fluktuasi yang signifikan.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup pada level 7.232,64, mengalami penurunan sebesar 0,34% atau 24,49 poin pada perdagangan Kamis (23/1/2025). Dalam sesi perdagangan kemarin, IHSG dibuka pada level 7.257,13 dan sempat mencapai titik tertinggi di 7.324,63. Tercatat, sebanyak 255 saham mengalami penguatan, sedangkan 225 saham mengalami penurunan, dan 365 saham stagnan. Kapitalisasi pasar atau market cap pada saat itu mencapai Rp12.649,95 triliun.

 

Menurut Valdy Kurniawan, Head of Research di Phintraco Sekuritas, pergerakan IHSG tersebut sesuai dengan perkiraan sebelumnya, di mana terjadi pullback pasca uji resistance di level 7.300. Hal ini menunjukkan bahwa pasar sedang berada dalam fase konsolidasi, yang sering kali menjadi pertanda adanya peluang bagi investor untuk melakukan pengambilan posisi.

 

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan IHSG adalah aksi profit taking, terutama pada saham-saham bank. Misalnya, harga saham Bank Negara Indonesia (BBNI) turun sebesar 2,96% pada Kamis, menutup penguatan yang terjadi di hari sebelumnya.

 


BACA JUGA:

Pembangunan IKN Terancam Mangkrak: Banyak Investor Tunda Komitmen Investasi

Prospek Emiten Nikel Usai Trump Hentikan Kewajiban Penggunaan Kendaraan Listrik

Rilis Laporan Keuangan Emiten Perbankan Dorong Penguatan IHSG

 


 

Selain itu, saham Bank Central Asia (BBCA) mengalami pola pergerakan yang menarik dengan membentuk pola gravestone doji, yang menandakan adanya ketidakpastian di pasar. Meskipun demikian, laporan pertumbuhan laba bersih BBCA yang naik sebesar 12,7% year on year (yoy) menjadi sinyal positif bagi investor. Kondisi ini menunjukkan kecenderungan "sell on news," di mana investor menjual saham setelah berita positif dirilis.

 

Sementara itu, saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI), yang dijadwalkan akan merilis kinerja keuangan pada pekan depan, justru mengalami penguatan hampir 1%. Ini menunjukkan bahwa pasar masih optimis terhadap potensi kinerja BBRI di masa mendatang.

 

Dari sisi domestik, pasar saham juga tengah mengantisipasi rilis data realisasi investasi, termasuk Foreign Direct Investment (FDI) untuk kuartal IV 2024. Investor kini memperhatikan bagaimana 100 hari pertama kepemimpinan Prabowo-Gibran akan berdampak pada iklim investasi di Indonesia. Data ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai arah ekonomi Indonesia di tahun mendatang.

 

Untuk perdagangan hari ini (24/1), Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan yang layak untuk dikoleksi. Saham-saham tersebut antara lain: ACES (Ace Hardware Indonesia Tbk), EXCL (XL Axiata Tbk), ERAA (Erajaya Swasembada Tbk), MYOR (Mayora Indah Tbk), TOWR (Tower Bersama Infrastructure Tbk).

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

 

 

KOMENTAR