Rekomendasi Saham Pilihan: Senin, 12 Agustus 2024

Sifi Masdi

Monday, 12-08-2024 | 11:11 am

MDN
Ilustrasi transaksi saham di lantai bursa [ist]


 

 

 

Jakarta, Inakoran

Memasuki awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan dengan melemah. Pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (12/8/2024), IHSG turun sebesar 0,15% atau 10,556 poin ke level 7.246,440.

 

Berdasarkan data yang dihimpun dari RTI pada pukul 09.12 WIB, sebanyak 144 saham mengalami penurunan, 238 saham mengalami kenaikan, dan 206 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 1,6 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 594 miliar.

 

Alrich Paskalis Tambolang, seorang Equity Research Analyst, memberikan pandangannya mengenai pergerakan IHSG hari ini. Menurut Alrich, secara teknikal IHSG berhasil menembus Moving Average 20 (MA20) di level 7.253, yang didukung oleh adanya golden cross pada indikator Stochastic RSI dan penyempitan negative slope pada Moving Average Convergence Divergence (MACD). Dengan kondisi ini, Alrich memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang 7.200 hingga 7.300 dalam beberapa waktu ke depan.

 


 

BACA JUGA: 

Apa Itu Reksadana? Apa Bisa Bikin Kaya? 

Peluang Cuan di Saham Emiten Migas

Rekomendasi Saham Akhir Pekan: Rawan Koreksi

Industri Batubaru Didorong Jadi Transisi Menuju Energi Terbarukan

 


 

Di sisi global, pasar saat ini tengah menantikan rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat pada Selasa (13/8/2024). Data ini menjadi acuan penting untuk mengukur inflasi pada tingkat produsen di Negeri Paman Sam. PPI diperkirakan akan naik sebesar 0,1% secara bulanan (month-on-month/mom) pada Juli 2024, setelah sebelumnya mencatat kenaikan 0,2% pada Juni 2024.

 

Penurunan dalam data PPI ini berpotensi meningkatkan peluang bagi Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC September 2024. Berdasarkan survei CME FedWatch Tools, peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed tercatat sebesar 100% untuk pertemuan tersebut.

 

 

 

 

Di sisi regional, pasar juga sedang menantikan data New Yuan Loans dari Tiongkok untuk bulan Juli 2024, yang akan dirilis pada Senin (12/8/2024). Data ini diperkirakan berada di angka CNY 450 miliar, turun signifikan dari CNY 2,13 triliun pada Juni 2024. Selain itu, jumlah uang beredar (M2) di Tiongkok diprediksi akan tumbuh sebesar 6,1% pada Juli 2024, sedikit lebih rendah dari pertumbuhan 6,2% pada Juni 2024.

 

Dari dalam negeri, terdapat kabar positif dari realisasi pertumbuhan penjualan ritel yang naik menjadi 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni 2024, dibandingkan dengan 2,1% yoy pada Mei 2024. Data ini mengindikasikan bahwa konsumsi domestik tetap solid sepanjang semester pertama 2024. Selain itu, pasar juga akan mengantisipasi data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) untuk Juli 2024 yang akan dirilis pekan depan.

 

Rekomendasi Saham

Menanggapi pergerakan IHSG yang rentan terhadap koreksi, analis dari MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyarankan para investor untuk memperhatikan level support di 7.219 dan level resistensi di 7.267. Herditya merekomendasikan saham-saham berikut untuk dicermati:

1. PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 4.830 hingga Rp 4.860 per saham.

 

2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan target harga Rp 6.300 hingga Rp 6.475 per saham.

 

3. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dengan target harga Rp 760 hingga Rp 780 per saham.

 

Selain itu, Alrich Paskalis Tambolang juga merekomendasikan beberapa saham unggulan lainnya seperti AKRA, INDY, ICBP, UNVR, BRIS, dan TLKM, yang dinilai memiliki potensi untuk memberikan keuntungan bagi para investor di tengah kondisi pasar saat ini

KOMENTAR