Industri Batubaru Didorong Jadi Transisi Menuju Energi Terbarukan
Jakarta, Inakoran
Dalam upaya menjawab tantangan global terkait perubahan iklim, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kini tengah mendorong adaptasi industri batubara untuk mempercepat transisi menuju energi terbarukan. Langkah ini diambil karena batubara, sebagai salah satu sumber energi fosil yang paling dominan di Indonesia, masih memegang peran vital dalam memastikan ketersediaan energi nasional.
Sebagai tulang punggung dalam bauran energi nasional, batubara telah lama menjadi andalan utama yang mendukung beragam sektor industri dan kebutuhan rumah tangga di seluruh penjuru negeri. Namun, di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan, pemerintah merasa perlu untuk mengembangkan strategi energi yang lebih berkelanjutan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Rita Susilawati, mengungkapkan bahwa meski batubara masih menjadi andalan, pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan strategi yang tidak hanya menjamin keamanan energi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga kelestarian lingkungan.
BACA JUGA:
Peluang Cuan di Saham Emiten Migas
Rekomendasi Saham Akhir Pekan: Rawan Koreksi
Adaro Minerals Catat Peningkatan Produksi Batubara: Permintaan Tinggi
Pemerintah Optimis Ekspor Batubara Meningkat Akhir 2024
"Kami berkomitmen untuk memastikan keamanan energi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan menjaga kelestarian lingkungan," ujar Rita dalam keterangan resmi pada Kamis (8/8).
Dalam pemaparan tersebut, Rita juga menyoroti bahwa cadangan batubara di Pulau Sumatra mencakup sekitar sepertiga dari total cadangan batubara nasional. "Pulau Sumatra merupakan salah satu daerah penghasil batubara utama di Indonesia dengan cadangan mencapai sekitar 11.866,66 juta ton atau sekitar 37,34% dari total cadangan batubara Indonesia," jelasnya.
Namun, meskipun Sumatra menjadi pusat produksi batubara nasional, Rita menekankan pentingnya industri batubara di wilayah tersebut untuk beradaptasi dan mengikuti arah kebijakan nasional dalam transisi menuju masa depan energi yang lebih ramah lingkungan.
Sebagai bagian dari komitmen untuk mewujudkan visi ini, pemerintah menargetkan peningkatan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional menjadi setidaknya 23% pada tahun 2025. Target ini akan dicapai dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, termasuk batubara, secara bertahap.
Lebih lanjut, Rita menegaskan bahwa Pemerintah melalui Kementerian ESDM siap mendukung industri batubara dan seluruh pemangku kepentingan untuk beradaptasi dan berkontribusi dalam transisi energi ini. Hal ini diharapkan dapat mempercepat langkah Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, di mana energi terbarukan menjadi pilar utama dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
KOMENTAR