Rekomendasi Saham Pilihan: Senin, 30 September 2024

Sifi Masdi

Monday, 30-09-2024 | 11:14 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan, Senin (30/9/2024) dibuka dengan stagnan sebelum akhirnya bergerak ke zona merah. Beberapa saham besar seperti BBCA, BBRI, dan ADRO turut mengalami penurunan pada awal perdagangan ini.

 

IHSG dibuka di level 7.696,91, tidak menunjukkan perubahan signifikan dari penutupan sebelumnya. Setelah pembukaan, IHSG sempat bergerak dalam rentang 7.649,99 hingga 7.696,91. Pada sesi ini, tercatat ada 172 saham yang menguat, 110 saham melemah, dan 264 saham lainnya bergerak stagnan.

 

Kapitalisasi pasar IHSG tercatat mencapai Rp12.851 triliun. Namun, beberapa saham besar yang menjadi motor penggerak IHSG justru mengalami tekanan di zona merah.

 

Saham sektor perbankan menjadi salah satu yang paling terdampak pada perdagangan pagi ini. Berikut beberapa saham yang mengalami penurunan: PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA): turun 1,64% ke level Rp10.475 per saham; PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 1,96% ke level Rp5.000 per saham; PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melemah 1,77% ke level Rp6.925 per saham; dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) turun 0,51% ke level Rp3.890 per saham.

 


 

BACA JUGA:

Harga Minyak Dunia Anjlok Setelah Arab Saudi Abaikan Target Harga US$100 Per Barel

Rekomendasi dan Arah Pergerakan Saham pada Akhir Pekan Ini

Politik Ugal-ugalan ASN Beban Elektoral Petahana

Saham Minyak dan Gas Milik Berkshire Hathway

 


 

Penurunan saham-saham perbankan dan energi ini turut memberi tekanan pada pergerakan IHSG, yang membuatnya terus bergerak di zona negatif.


Namun di tengah sentimen negatif, beberapa saham masih mampu menunjukkan performa yang positif, di antaranya: PT United Tractors Tbk. (UNTR) naik 0,63% ke level Rp27.875 per saham; PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) naik 1,49% ke level Rp4.090 per saham; PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik naik 0,68% ke level Rp1.480 per saham.

 

Kenaikan saham-saham ini menunjukkan adanya sektor-sektor yang tetap menarik bagi investor meskipun pasar secara keseluruhan sedang tertekan.

 

Meskipun IHSG saat ini berada di zona merah, ada peluang untuk rebound teknikal berdasarkan analisis dari BNI Sekuritas. Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyatakan bahwa IHSG berpotensi untuk melakukan rebound teknikal.

"IHSG berpotensi sedikit teknikal rebound di tengah data PCE AS yang menurun, yang memvalidasi potensi The Fed kembali melakukan penurunan suku bunga," ujar Fanny.

 

 

 

Dia memperkirakan level support IHSG berada di kisaran 7.630-7.660 dan level resistance di 7.750-7.800. Artinya, IHSG memiliki peluang untuk pulih dalam beberapa hari ke depan, meskipun kondisi eksternal masih perlu dipantau dengan seksama.

 

Rekomendasi Saham

Sejumlah saham mendapatkan rekomendasi sebagai pilihan utama dari BNI Sekuritas untuk perdagangan hari ini. Saham-saham tersebut adalah: MEDC (PT Medco Energi Internasional Tbk.), PGAS (PT Perusahaan Gas Negara Tbk.), PTRO (PT Petrosea Tbk.), INCO (PT Vale Indonesia Tbk.), BBNI (PT Bank Negara Indonesia Tbk.), FILM (PT MD Pictures Tbk.)

Saham-saham ini dianggap memiliki potensi positif di tengah fluktuasi pasar, dengan peluang keuntungan jangka pendek.

 

Di sisi lain, Tasrul Tanur, analis teknikal dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, memprediksi bahwa IHSG akan mengalami fase konsolidasi pada perdagangan hari ini. Dia memperkirakan rentang pergerakan IHSG berada di antara 7.657–7.739 dengan level kritis di 7.600.

Selain itu, Tasrul juga merekomendasikan strategi buy on weakness untuk saham-saham perbankan besar seperti BBCA, BBRI, dan BBNI.

 

Strategi ini menunjukkan bahwa meskipun saham-saham tersebut sedang berada dalam tekanan, ada potensi pembelian di harga yang lebih rendah untuk mendapatkan keuntungan saat harga kembali naik.

 

Dislaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.


 

KOMENTAR