Rektor Universitas Riau Tercengang Kampusnya Basis Teroris

Inakoran

Monday, 04-06-2018 | 10:44 am

MDN
Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi (baju motif g

 

Riau, Inako

Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi menegaskan bahwa pihaknya mempercayakan penanganan secara hukum tiga terduga teroris yang merupakan alumni FISIP Univeritas Riau itu kepada polisi.

"Saya atas nama pimpinan seluruh civitas academica menyampaikan terima kasih kepada Densus 88 dan juga Polda Riau yang telah mengungkap kejadian ini," kata Prof. Dr. Aras Mulyadi di Pekanbaru  Minggu (3/6/2018).

Rektor Universitas Riau (Unri) Aras Mulyadi mengungkapkan selama ini pihak kampus sama sekali tidak mencurigai seluruh kegiatan, terutama yang melibatkan alumni di salah satu perguruan tinggi tertua di Riau tersebut.

Dalam sidang Kabinet terbatas Presiden Jokowi menginstruksikan jajarannya membersihkan ideologi dan ajaran terorisme dari lembaga satuan pendidikan paling rendah hingga pendidikan tinggi, ruang publik dan mimbar umum.

“Saya minta pendekatan soft power yang kita lakukan bukan hanya dengan memperkuat program deradikalisasi kepada mantan napi teroris tapi juga membersihkan lembaga-lembaga mulai dari TK, SD, SMP, SMA, SMK dan perguruan tinggi dan ruang-ruang publik, mimbar-mimbar umum dari ajaran ideologi terorisme,” tegas Presiden Selasa, dalam rapat terbatas resmi pertama setelah serangkaian aksi teror yang melanda berbagai kota di Indonesia sepanjang Mei 2018.

Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden di hadapan para menteri Kabinet Kerja dalam rapat terbatas membahas pencegahan dan penanggulangan terorisme di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Aras mengaku sangat menyayangkan dengan adanya insiden tersebut.

[caption id="attachment_30753" align="aligncenter" width="700"] Densus 88 geledah gedung Gelanggang Mahasiswa Fisip Unri [ist.][/caption]Jika jaringan terduga teroris yang ditangkap di Gedung Gelanggang Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Riau itu tidak segera ditangkap, kata Aras, akan menimbulkan banyak korban jiwa.

"Saya percaya akan diselesaikan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan oleh Densus 88 dan badan antiteror serta berbagai pihak terkait lainnya," tuturnya.

Aras mengatakan seluruh civitas academika perguruan tinggi negeri itu mengutuk keras kegiatan teroris yang dilakukan oleh alumninya tersebut.

Menurut dia, tindakan tersebut sama sekali bukan tindakan terpuji dan jelas sebuah tindakan yang terlarang.

"Terus terang seluruh civitas academika mengutuk kegiatan yang mengarah ke bom, dan dibuktikan dengan ini," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan konsolidasi secara internal setelah kejadian itu guna mencegah kejadian serupa terjadi lagi.

Densus 88 Antiteror bersama Polda Riau menggerebek kampus Unri  Sabtu (2/6/2018) siang. Penggerebekan melibatkan personel Brimob bersenjata lengkap dan Gegana serta Inafis.

Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan tiga terduga teroris masing-masing berinisial Z, B, dan K.

Dari tangan ketiganya, polisi menyita empat unit bom rakitan dan menyita sejumlah serbuk-serbuk bahan pembuat bom dari gedung yang sejatinya merupakan sekretariat bersama kelembagaan mahasiswa tersebut.

 

 

KOMENTAR