Resensi Buku Nexus oleh Yuval Noah Harari: Tantangan dan Ancaman AI bagi Umat Manusia

Timoteus Duang

Friday, 18-10-2024 | 10:27 am

MDN
Buku Nexus Yuval Noah Harari

Sejarahwan dan filsuf Yuval Noah Harari kembali menerbitkan buku dengan judul Nexus. Buku ini membahas secara mendalam tentang bagaimana kecerdasan buatan (AI) akan mengubah struktur sosial, politik, dan budaya global.

Harari menawarkan sudut pandang yang menarik tentang masa depan manusia, di mana AI tidak hanya menjadi alat teknologi, tetapi juga menjadi kekuatan yang dapat membentuk dan mendikte dunia.

 

Dalam "Nexus", Harari mengeksplorasi kemungkinan AI menggantikan manusia dalam peran-peran penting, terutama dalam hal pengendalian informasi, pengambilan keputusan, dan bahkan penciptaan mitos dan ideologi baru.

AI dan Perubahan Sosial

Harari memulai bukunya dengan menjelaskan bagaimana AI dapat memengaruhi aliran informasi dalam masyarakat modern.

Menurutnya, AI memiliki potensi besar untuk menjadi otoritas utama dalam hal distribusi informasi.

Dalam dunia yang semakin bergantung pada teknologi, Harari berpendapat bahwa AI akan mendominasi cara manusia memahami dan memproses informasi.

Ini akan memiliki dampak langsung pada bagaimana keputusan politik dan sosial dibuat, dan AI berpotensi mengancam kebebasan informasi serta kebenaran di era demokrasi​.

Harari mencatat bahwa demokrasi sangat bergantung pada aliran informasi yang bebas dan terbuka, tetapi AI dapat menjadi alat yang digunakan untuk memanipulasi dan mengontrol informasi tersebut.

Dalam buku ini, ia memperingatkan bahwa jika dibiarkan tanpa regulasi, AI dapat menjadi ancaman bagi tatanan demokrasi yang ada saat ini.

AI, menurut Harari, dapat digunakan untuk menciptakan sistem kontrol sosial yang jauh lebih efektif daripada sistem manusia, membuat manusia kehilangan otonomi mereka dalam hal pengambilan keputusan dan kebebasan berekspresi​.

AI dan Mitos Modern

Selain kontrol informasi, Harari juga mengeksplorasi bagaimana AI dapat menggantikan peran manusia dalam menciptakan mitos.

Dalam sejarah manusia, mitos sering kali digunakan untuk menyatukan masyarakat dan memberikan arah bagi peradaban.

Namun, Harari memperkirakan bahwa AI akan mampu menciptakan mitos-mitos baru yang lebih rumit dan mungkin lebih menarik bagi masyarakat daripada mitos buatan manusia.

Mitos-mitos ini dapat digunakan untuk mengontrol massa dan mengekploitasi bias serta kelemahan manusia dengan cara yang jauh lebih efektif daripada yang pernah dilakukan oleh ideologi-ideologi sebelumnya​

Harari menyarankan bahwa AI memiliki potensi untuk menciptakan dunia yang diatur oleh algoritma, di mana manusia mungkin tidak lagi menjadi aktor utama dalam proses sosial dan politik.

Namun, dia juga memberikan peringatan bahwa meskipun AI memiliki potensi besar untuk membuat kemajuan dalam berbagai bidang, kemajuan ini juga membawa risiko yang besar bagi manusia jika tidak dikelola dengan bijaksana.

Kritik

Walaupun Nexus dipenuhi dengan spekulasi dan visi yang memprovokasi pemikiran, beberapa kritikus menilai bahwa Harari terlalu pesimistis dalam memandang masa depan AI.

Mereka menganggap bahwa Harari cenderung melewatkan kemungkinan adanya kontrol manusia terhadap teknologi, dan seolah-olah mengasumsikan bahwa manusia tidak akan mampu mengatasi tantangan yang dihadirkan oleh AI.

Harari sering digambarkan sebagai berfokus pada skenario terburuk tanpa mempertimbangkan alternatif atau mekanisme penyeimbang yang mungkin muncul​.

Selain itu, kritik lainnya menunjukkan bahwa Harari kadang-kadang menyederhanakan sejarah untuk mendukung narasi futuristiknya.

Misalnya, dalam pembahasannya tentang jatuhnya Republik Romawi, Harari lebih menekankan pada aspek informasi daripada faktor politik lainnya yang mungkin lebih relevan​.

Secara keseluruhan, Nexus adalah buku yang menawarkan refleksi mendalam tentang bagaimana AI akan mengubah dunia, baik dari segi sosial, politik, maupun budaya.

Harari menghadirkan visi yang menantang dan memprovokasi pembaca untuk memikirkan kembali peran manusia di masa depan yang didominasi oleh teknologi.

Meskipun beberapa pandangan Harari mungkin diperdebatkan, buku ini tetap menjadi bacaan yang relevan bagi mereka yang tertarik pada isu-isu global terkait AI dan masa depan peradaban manusia.


* Resensi ini dibuat dengan bantuan ChatGPT.

 

KOMENTAR