RI-Timor Leste Bersinergi Untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Koperasi dan UMKM
Jakarta, Inakoran
Pemerintah Indonesia dan Republik Demokratik Timor-Leste mengukuhkan kerja sama strategis dalam pengembangan kapasitas koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani di Jakarta pada Selasa (20/2/2024) antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Indonesia dan Kementerian Koperasi Timor-Leste/Secretary of State for Cooperatives (SECoop) Timor-Leste, membawa harapan baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara.
BACA JUGA: KemenKopUKM dan KPPU Bersatu untuk Perkuat Kemitraan UMKM dan Usaha Besar
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menjelaskan bahwa MoU ini bertujuan untuk menciptakan saling pertukaran pengalaman antara Indonesia dan Timor-Leste dalam mengembangkan ekonomi rakyat, khususnya dalam konteks koperasi dan UMKM.
"Dalam perkembangan ekonomi global, pertumbuhan tidak hanya terjadi di satu negara, tetapi di seluruh kawasan," tegas Teten.
Teten Masduki menyoroti kekuatan sektor pertanian dan perikanan (agriculture dan aquaculture) sebagai fokus utama kerja sama. "Kami berkepentingan untuk tumbuh bersama. Koperasi dan UMKM di kedua negara memiliki peluang besar untuk saling belajar dan berkembang," tambahnya.
MoU ini mencakup beragam aspek kerja sama, mulai dari pengembangan kapasitas, kemitraan antar koperasi, studi kelayakan untuk potensi bisnis koperasi dan UMKM, pelatihan, kunjungan pertukaran, hingga penguatan program UMKM dan koperasi melalui kerja sama regional. Kerja sama ini diharapkan membuka peluang luas bagi pertukaran informasi dan pengalaman antar koperasi dan UMKM kedua negara.
MenKopUKM Teten Masduki mengungkapkan harapannya bahwa MoU ini tidak hanya menjadi sebuah perjanjian formal, tetapi akan menghasilkan konkreto evaluasi dan perkembangan sektor tertentu yang dapat diperkuat oleh koperasi dan UMKM.
Dalam upayanya untuk memperkuat ekosistem koperasi di Indonesia, KemenKopUKM terus melakukan berbagai langkah, termasuk penguatan regulasi, digitalisasi koperasi, dan integrasi koperasi ke dalam rantai pasok regional dan global.
BACA JUGA: Relawan Ganjar-Mahfud NTB Kumpulkan Puluhan Penyandang Disabilitas Latih Merajut
"Melalui MoU ini, kami berharap kerja sama ini dapat terlaksana dengan baik, dan seluruh pihak dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing koperasi serta UMKM," tegas MenKopUKM.
MoU ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Indonesia dan Timor-Leste dalam IB Summit KTT-ASEAN pada Agustus 2023. Secretary of State for Cooperatives of the Democratic Republic of Timor-Leste, Arsénio Pereira da Silva, menyatakan bahwa kerja sama ini sangat diharapkan dapat memperkuat koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi Timor-Leste.
"Kami ingin membangun koperasi yang lebih baik, kami sangat berkomitmen untuk mengembangkan salah satu pilar ekonomi kami yakni koperasi. Undangan untuk KemenKopUKM berkunjung ke Timor-Leste adalah langkah konkret dalam memperkuat kerja sama ini," ujar Arsénio Pereira.
Dengan melibatkan teknologi dan digitalisasi, Timor-Leste menunjukkan keseriusannya untuk meningkatkan perekonomian melalui koperasi. Arsénio Pereira mengundang KemenKopUKM untuk melihat langsung koperasi di Timor-Leste yang sudah berkembang.
BACA JUGA: Meski Optimis Pertumbuhan Ekonomi 2024 Masih 5 Persen, Jokowi Ingatkan untuk Tetap Waspada
Melalui MoU ini, diharapkan kerja sama ini tidak hanya menjadi bentuk formalitas, tetapi juga menghasilkan dampak positif yang nyata bagi perkembangan koperasi dan UMKM di kedua negara. Sinergi antara Indonesia dan Timor-Leste diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat ekonomi rakyat di kawasan ASEAN.
KOMENTAR