Rupiah Bergerak Menguat: Bertengger Rp 16.165/US$

Sifi Masdi

Wednesday, 24-04-2024 | 11:15 am

MDN
Rupiah Vs Dolar AS [ist]

 

 


Jakarta, Inakoran

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam pembukaan perdagagan hari Rabu (24/4/2024) bergerak menguat. Rupiah bertengger di posisi Rp16.165 per dolar AS. Penguatan ini terjadi di tengah penantian pasar terhadap rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) AS.

 

BACA JUGA:   Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini: Rabu, 24 April 2024

 

Menurut data Bloomberg, nilai tukar rupiah menguat 0,34% atau 54,5 poin ke Rp16.165 per dolar AS pada pukul 09.00 WIB. Penguatan ini berlangsung seiring dengan pelemahan indeks dolar sebesar 0,04% ke 105,63.

 

Tidak hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia juga terpantau menguat terhadap dolar AS (greenback). Yen Jepang menguat 0,02%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dolar Singapura naik 0,15%, dan dolar Taiwan naik 0,24%.


Sementara itu, won Korea Selatan menguat 0,64%, peso Filipina naik 0,26%, rupee India naik 0,03%, yuan China menguat 0,01%, ringgit Malaysia naik 0,07%, dan baht Thailand menguat 0,19%.

 

BACA JUGA:  Apa Itu Bunga Majemuk dan Mengapa Warren Buffet Menyukainya?

 

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan bahwa rupiah akan ditutup menguat di rentang Rp16.180-Rp16.260 per dolar AS pada hari ini.

 

Menurutnya, dolar masih berada di dekat level tertinggi lima bulan yang dicapai pada awal bulan April. Hal ini disebabkan oleh memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed, yang mendorong para trader untuk berinvestasi lebih banyak pada greenback.

 

 

 

Selain itu, para menteri luar negeri Uni Eropa pada hari Senin sepakat secara prinsip untuk memperluas sanksi terhadap Iran setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak Teheran terhadap Israel. Hal ini juga menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan mata uang.

 

BACA JUGA:  Kuasi Reorganisasi Dan Potensi Dividen Saham Bumi

 

“Investor sedang menunggu rilis angka produk domestik bruto AS dan data pengeluaran konsumsi pribadi bulan Maret 2024 ukuran inflasi pilihan The Fed pada akhir pekan ini untuk menilai arah kebijakan moneter,” kata Ibrahim.

 

Ibrahim juga menyinggung faktor internal yang datang dari Mahkamah Konstitusi (MK). MK menolak seluruh permohonan Pemohon untuk seluruhnya baik Paslon 01 maupun Paslon 03. Keputusan ini diambil setelah MK melakukan persidangan secara marathon selama 14 hari kerja.

 

Menurut Ibrahim, hasil tersebut cukup positif untuk investasi dan dunia usaha. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan keputusan stakeholder ekonomi. Pertama adalah kepastian, yang terkait dengan risiko. Pertimbangan kedua adalah faktor imbal hasil, atau tingkat keuntungan.

 

 

KOMENTAR