Rupiah Melemah Tipis: Dibuka di Posisi Rp15.561/USD

Sifi Masdi

Tuesday, 03-09-2024 | 11:05 am

MDN
Rupiah Vs Dolar AS [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Nilai tukar rupiah dibuka pada posisi Rp15.561 per dolar AS pada pembukaan perdagangan, Selasa, 3 September 2024. Rupiah dibuka melemah tipis di awal perdagangan Selasa ini. Kondisi ini tidak terlepas dari tren pelemahan yang melanda mayoritas mata uang di Asia serta mata uang utama dunia. Dengan faktor eksternal yang masih mendominasi, terutama terkait kebijakan moneter AS dan data tenaga kerja yang akan dirilis, rupiah berpotensi terus tertekan dalam waktu dekat.

 

Rupiah melemah sebesar 36 poin atau sekitar 0,23 persen dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya. Rupiah yang melemah tipis ini merupakan bagian dari tren penurunan yang dialami oleh sebagian besar mata uang Asia.

 

Seperti halnya rupiah, sejumlah mata uang Asia juga mengalami penurunan nilai terhadap dolar AS. Yuan China tercatat melemah tipis sebesar 0,02 persen. Dolar Singapura dan rupee India masing-masing turun 0,06 persen, sementara won Korea Selatan jatuh lebih dalam, yakni 0,13 persen. Mata uang baht Thailand dan peso Filipina juga mencatatkan penurunan, masing-masing sebesar 0,19 persen dan 0,34 persen. Ringgit Malaysia menjadi yang paling terpuruk di antara mata uang Asia lainnya, dengan penurunan sebesar 0,43 persen.

 


 

BACA JUGA:

Rekomendasi dan Arah Pergerakan Saham Konsumer

Erick Thohir Siap Setor Deviden BUMN Rp 90 Triliun di Era Prabowo

Dirut BRI: Laba BRI Layak Dibagi sebagai Deviden

Orang Miskin Tidak berubah Jadi Kaya Karena Perilaku Ini..

 


 

Di sisi lain, hanya dolar Hong Kong dan yen Jepang yang menunjukkan penguatan. Dolar Hong Kong naik tipis 0,01 persen, sedangkan yen Jepang tumbuh lebih signifikan, yakni 0,18 persen. Penguatan ini menjadi pengecualian di tengah dominasi pelemahan mata uang di kawasan Asia.

 

Tidak hanya di Asia, mata uang utama negara-negara maju juga menunjukkan tren pelemahan terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris tercatat turun sebesar 0,01 persen, sementara euro Eropa dan franc Swiss masing-masing melemah 0,06 persen. Dolar Australia mengalami penurunan lebih besar, yaitu sebesar 0,16 persen, disusul oleh dolar Kanada yang melemah 0,06 persen.

 

 

 

 

Menurut Lukman Leong, seorang pengamat komoditas dan mata uang, rupiah diperkirakan akan terus melemah terhadap dolar AS. Ia menjelaskan bahwa dolar AS mengalami rebound setelah ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed menurun. Selain itu, investor juga tengah mengantisipasi rilis data tenaga kerja AS yang diperkirakan lebih kuat dalam pekan ini.

 

Leong memperkirakan, dalam perdagangan hari ini, rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.500 hingga Rp15.600 per dolar AS. Perkiraan ini menunjukkan bahwa rupiah mungkin akan tetap berada dalam tekanan, terutama jika data ekonomi AS yang kuat semakin memperkuat dolar.

 

 

KOMENTAR