Rupiah Menguat: Berada di Posisi Rp16.331/USD
Jakarta, Inakoran
Mata uang rupiah menunjukkan performa yang mengesankan dengan menguat ke posisi Rp16.331 per dolar AS, pada pembukaan perdagangan, Kamis (4/7/2024). Keadaan ini terjadi di tengah-tengah pelemahan indeks dolar AS, yang tercatat turun sebesar 0,11% ke level 104,970.
Data dari Bloomberg menunjukkan bahwa rupiah naik 0,24% atau 40 poin, sebuah gerakan yang mencerminkan optimisme pasar terhadap mata uang domestik. Sementara itu, mata uang utama Asia lainnya juga menunjukkan pergerakan yang bervariasi terhadap dolar AS, dengan Yen Jepang, dolar Singapura, won Korea, peso Filipina, ringgit Malaysia, dan baht Thailand semuanya mengalami penguatan, sedangkan yuan China dan rupee India mengalami penurunan tipis.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan bahwa rupiah akan berfluktuasi namun cenderung menguat, dengan perkiraan penutupan di rentang Rp16.320 - Rp16.440 per dolar AS. Komentar dovish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell menambah spekulasi bahwa bank sentral AS mungkin akan memulai siklus pelonggaran moneter pada akhir tahun, yang dapat mempengaruhi nilai tukar global.
BACA JUGA:
Investor Ritel Diminta Hindari Short Selling di Bursa
Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini: 4 Juli 2024
Rupiah Perkasa Terhadap Dolar AS
Mengungkap Kekayaan David dan Victoria Beckham Setelah 25 Tahun Pernikahan Mereka
Laporan JOLTS dan komentar Powell telah menyebabkan suku bunga berjangka AS memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 69% pada bulan September, meningkat dari 63% pada hari Senin. Pasar juga memperkirakan kemungkinan satu atau dua kali penurunan suku bunga pada tahun 2024, menurut riset harian Ibrahim.
Di sisi lain, Kementerian Keuangan Indonesia mencatat kenaikan utang pemerintah menjadi Rp8.353,02 triliun pada Mei 2024, naik Rp14,59 triliun dari bulan sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan dinamika fiskal yang harus diwaspadai dalam konteks ekonomi makro.
KOMENTAR