Rusia Menentang Panel PBB yang Mengadopsi Resolusi Anti-Nuklir Jepang – China
Jakarta, Inako
Sebuah komite PBB pada hari Rabu mengadopsi resolusi penghapusan total senjata nuklir yang disponsori Jepang. Resolusi tersebut ditanggapi secara berbeda oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Dalam pemungutan suara, 152 negara mendukung resolusi tersebut, sementara empat negara termasuk anggota dewan China dan Rusia menentang resolusi tersebut, dengan 30 abstain.
Dari lima negara bersenjata nuklir utama, Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat mendukung resolusi tersebut. Prancis abstain tahun lalu. Resolusi tersebut diharapkan akan diadopsi di Majelis Umum PBB pada bulan Desember.
Mempertimbangkan Amerika Serikat, yang memberi Jepang pencegahan nuklir, resolusi tersebut gagal menyebutkan Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir yang mulai berlaku pada Januari.
Resolusi tersebut mencakup ungkapan tentang "mengingat" fakta bahwa "berbagai pendekatan ada menuju realisasi dunia tanpa senjata nuklir dan bahwa pembangunan kepercayaan di antara semua Negara sangat penting untuk tujuan ini."
Dokumen tersebut juga menggunakan kata "mengakui" mengacu pada "konsekuensi bencana kemanusiaan yang akan dihasilkan dari penggunaan senjata nuklir," sebuah ekspresi yang termasuk dalam resolusi tahun sebelumnya dan lebih lemah dari "keprihatinan mendalam" yang disebutkan pada 2019.
Jepang, yang memimpin dalam adopsi resolusi PBB yang menyerukan penghapusan total senjata nuklir selama 27 tahun berturut-turut, telah memutuskan untuk tidak menandatangani perjanjian larangan nuklir dengan mempertimbangkan hubungan keamanannya dengan Amerika Serikat.
Dilindungi oleh apa yang disebut payung nuklir AS terhadap ancaman keamanan dari Korea Utara dan lainnya, pemerintah Jepang telah memegang teguh untuk menjauhkan diri dari pakta antinuklir, meskipun ada seruan berulang kali dari para penyintas bom atom AS untuk bergabung dengan perjanjian tersebut.
"Jepang, satu-satunya negara di dunia yang menderita bom nuklir, menutup mata," kata Miyako Jodai, 81, seorang penyintas yang berbicara secara terbuka tentang pengalamannya tentang bom atom Nagasaki.
Jepang akan melanjutkan upaya untuk "membangun jembatan" antara negara-negara yang memiliki senjata nuklir dan negara-negara yang tidak memiliki senjata nuklir, termasuk dengan memberi tahu dunia tentang konsekuensi mengerikan dari penggunaan nuklir. senjata.
Perjanjian larangan nuklir, yang diadopsi pada 2017, mulai berlaku 90 hari setelah diratifikasi oleh 50 negara.
TAG#Resolusi Anti-Nuklir, #Jepang, #China, #Rusia, #PBB
188642986
KOMENTAR