Sekretaris TPN: Sejumlah Pj Kepala Daerah Dicopot Karena Tidak Dukung Paslon 02
Jakarta, Inako
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa sejumlah Penjabat (Pj) Kepala Daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur telah dicopot dari jabatannya karena dinilai tidak mendukung pasangan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.
BACA JUGA: Merespon Adanya Intimidasi, Ganjar Gencarkan Kampanye di Jateng
Hasto Kristiyanto, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), menyatakan bahwa kepala daerah yang dicopot tersebut diminta untuk berpihak kepada Prabowo-Gibran. Meskipun mereka sebenarnya bersikap netral, namun keberpihakan ini menjadi alasan utama penggantian jabatan.
"Ada Pj-Pj yang sebenarnya netral, tetapi kemudian karena tidak mau menjalankan keberpihakan kepada 02 (Prabowo-Gibran), itu diganti. Itu terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah, juga di Jawa Timur," ungkap Hasto di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.
BACA JUGA: Komitmen Terhadap Antikorupsi, Ganjar Siap Hadiri Undangan KPK
Pernyataan ini menggambarkan atmosfer politik yang semakin panas menjelang pemilihan presiden. Namun, Hasto meyakini bahwa tindakan intimidasi yang digunakan oleh kubu Prabowo-Gibran, seperti mencopot Pj kepala daerah, tidak akan berhasil menciptakan dampak positif. Sebaliknya, masyarakat Indonesia yang menyaksikan intimidasi tersebut justru bisa berbalik melawan Prabowo-Gibran.
Hasto Kristiyanto juga memberikan peringatan, mengingatkan bahwa banyak masyarakat yang mempercayai mitologi Ratu Adil. Oleh karena itu, tekanan terhadap rakyat dapat memicu perlawanan.
"Saat ini ada fenomena unspoken voters (pemilih yang belum menentukan pilihan), mereka akan menyampaikan suaranya kepada Ganjar-Mahfud pada saat ke TPS (tempat pemilihan suara). Kekuatan diam ini menjadi kunci dari kemenangan Pak Ganjar dan Pak Mahfud," tambahnya.
BACA JUGA: Mahfud MD: Negara Wajib Memelihara Fakir Miskin dan Anak Terlantar
Sebelumnya, Hasto juga menyoroti rajinnya calon presiden Ganjar Pranowo berkampanye di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Langkah ini diambil karena pendukung Ganjar banyak yang menerima intimidasi di dua provinsi tersebut. Dengan demikian, strategi politik yang dijalankan oleh Ganjar-Mahfud terfokus pada membangun dukungan masyarakat, terutama di wilayah yang mungkin mengalami tekanan politik.
KOMENTAR