Tinjau Pelayanan Paspor WNI Overstay di Saudi, Puan: Negara Harus Lindungi Segenap Tumpah Darah RI

Hila Bame

Thursday, 08-12-2022 | 11:07 am

MDN
Puan berinteraksi dengan WNI yang sedang menjalani proses pasporisasi

 

 

JAKARTA, INAKORAN

Ketua DPR RI Puan Maharani meninjau program pelayanan pemberian paspor bagi warga negara Indonesia (WNI) yang overstay di Arab Saudi.

Program yang diberi nama pasporisasi tersebut merupakan kerja sama Kementerian Hukum dan HAM beserta Kementerian Luar Negeri.

Puan melakukan peninjauan program pasporisasi di KJRI Jeddah, Saudi, Rabu (7/12/2022).

Selain di Jeddah, penerbitan paspor bagi WNI overstay di Arab Saudi juga berlangsung di KBRI Riyadh.

KJRI Jeddah pun memberi pelayanan pasporisasi bagi WNI hingga ke wilayah Thaif dan Madinah.


 

BACA:  Puan Maharani: Pasporisasi Memberi Kepastian Hukum WNI, di Arab Saudi

 


Didampingi Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Dubes RI untuk Saudi Abdul Aziz Ahmad dan Konsul Jenderal RI di Jeddah Eko Hartono, Puan melihat dan mengecek proses pasporisasi di KJRI Jeddah.

Mulai dari pendaftaran, verifikasi data diri WNI, hingga proses pembuatan paspor seperti pengambilan sidik jari dan foto diri.

Puan juga sempat berinteraksi dengan WNI yang sedang menjalani proses pasporisasi.

“Susah nggak buatnya? Apakah bertele-tele?

Dipersulit atau ada pungli nggak?” tanya Puan kepada seorang WNI bernama Kholifah (46) yang sedang mengurus pembuatan paspor.

Kholifah yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) menyatakan program pasporisasi yang diikutinya sangat bermanfaat. Menurutnya, ia mendapat pelayanan yang baik dan tidak ada pungli dalam proses pembuatan paspor.

“Nggak ada bu. Lancar semua. Saya seneng banget ada program ini,” jawab perempuan asal Madura itu.


BACA:

WNI Kehilangan Paspor Minta ke Puan, Program Pasporisasi di Saudi diperpanjang

 


Puan kemudian berbincang dengan WNI lain bernama Sayati binti Madawi yang sudah tinggal di Jeddah selama 20 tahun.

Ia tak memegang paspor Indonesia sejak tahun 2015. Lewat program ini, Sayati sekaligus mendaftarkan anaknya untuk dibuatkan paspor Indonesia.

“Minta tolong ibu supaya pembuatan paspor anak saya diperlancar. Katanya fotonya beda.

Di paspor lama (yang sudah kedaluwarsa) masih kecil, sekarang anak saya sudah besar,” kata Sayati meminta bantuan Puan.

Mantan Menko PMK itu pun menjelaskan kepada Sayati untuk mengikuti proses pembuatan paspor bagi anaknya. Puan memastikan kebutuhan WNI akan dilayani secara maksimal.

“Ini makanya diverifikasi dulu ya dokumennya,” tuturnya.

Selama mengecek pelaksanaan pasporisasi, Puan mendapati para pemohon paspor merasa senang atas program ini.

Para WNI yang sedang mengurus paspor pun juga menyatakan kegembiraannya atas kedatangan Puan.

Kepada Puan, pemohon paspor mengaku sangat terbantu dengan program pasporisasi. Mereka menyatakan mengetahui informasi program pembuatan paspor Indonesia dari media sosial.

“Semua datang sukarela atas kemauan sendiri kan? Semoga semuanya lancar ya,” ujar Puan.

“Iya ibu, terima kasih,” timpal para WNI yang membuat paspor.

Saat memberikan sambutan, Puan menyatakan Negara akan memberi perlindungan kepada seluruh WNI, di mana pun mereka berada.

“Tugas konsitusional negara Republik Indonesia adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia.

Itu tidak hanya berlaku di Tanah Air saja, tetapi di mana ada orang Indonesia, di situ Negara harus hadir untuk melindungi,” kata Puan.

 

KOMENTAR