Tokyo Mencatat Rekor 2.848 Kasus Covid-19 Setiap Hari

Binsar

Wednesday, 28-07-2021 | 07:15 am

MDN
Orang-orang yang memakai masker berjalan di daerah Shibuya Tokyo pada 13 Juli 2021, di tengah pandemi virus corona [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Tokyo melaporkan rekor 2.848 infeksi virus corona setiap hari pada hari Selasa, beberapa hari setelah Olimpiade dimulai di ibukota ketika para ahli kesehatan memperingatkan bahwa yang terburuk belum datang.

Angka tersebut melebihi rekor sebelumnya yaitu 2.520 kasus yang dicatat pada 7 Januari sebagai kota tuan rumah acara olahraga terbesar di dunia sejak pandemi pecah tetap dalam keadaan darurat menyusul lonjakan infeksi.

Penghitungan infeksi harian nasional naik menjadi 7.629, terbesar sejak 9 Januari didorong oleh varian virus Delta yang lebih menular dan mendekati tertinggi sepanjang masa sekitar 8.000, dengan jumlah kasus COVID-19 baru juga meningkat pesat di prefektur tetangga Tokyo seperti Kanagawa dan Chiba.

Perdana Menteri Yoshihide Suga meminta masyarakat untuk menghindari meninggalkan rumah jika memungkinkan dan menonton Olimpiade Tokyo di TV, sambil menyangkal bahwa membatalkan pertandingan yang dibuka Jumat di tengah jalan adalah sebuah pilihan.

"Lebih banyak orang berusia 40-an dan 50-an dirawat di rumah sakit, dan ketegangan Delta menyebar dengan cepat," kata Suga kepada pers setelah bertemu dengan anggota Kabinetnya termasuk menteri kesehatan Norihisa Tamura dan Yasutoshi Nishimura, menteri yang bertanggung jawab atas tanggapan COVID-19 .

"Kami menjaga rasa kehati-hatian yang kuat saat kami bekerja dengan pemerintah daerah untuk mengekang infeksi," katanya, menambahkan bahwa pihak berwenang sedang menganalisis pergerakan orang selama liburan empat hari di Jepang mulai Kamis.

 

 

Rata-rata kasus bergulir tujuh hari di ibu kota telah meningkat menjadi 1.762,6 per hari, naik 49,4 persen dari minggu sebelumnya. Dibandingkan dengan Selasa pekan lalu, angka harian meningkat 1.461.

Opini publik terpecah tentang apakah Olimpiade, yang ditunda selama satu tahun karena pandemi virus corona, harus diadakan di tengah krisis kesehatan global.

Di tengah skeptisisme atas keamanan, penyelenggara pertandingan telah melarang penonton di hampir semua tempat di dalam dan di luar Tokyo sebagai tindakan pencegahan COVID-19.

Para ahli penyakit menular telah memperingatkan bahwa varian Delta dari virus yang pertama kali terdeteksi di India dapat menyebabkan peningkatan tajam dalam infeksi yang akan mencapai puncaknya sekitar 3 Agustus, lima hari sebelum Olimpiade berakhir.

KOMENTAR