TPN: Ganjar-Mahfud Punya Komitmen Beralih ke Energi Bersih
Jakarta, Inako
Tantangan dalam mengelola sumber daya energi dan menjaga keseimbangan lingkungan semakin mendesak pada saat ini. Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo – Mahfud MD dengan tegas menegaskan komitmen mereka dalam transisi energi, hilirisasi, dan penanganan perubahan iklim di Indonesia.
Menurut Alexander Sonny Keraf, Anggota Dewan Pakar TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, pemerintah dianggap kurang serius dalam melaksanakan transisi energi dari fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT). Meskipun Presiden Joko Widodo sering berjanji dalam forum internasional untuk segera beralih ke EBT, kenyataannya di dalam negeri dinilai masih kurang serius.
BACA JUGA: Komunitas Alumni SMA 55 Jakarta Yakin Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran
Sonny menjelaskan bahwa Indonesia memiliki target mencapai 23 persen energi dari sumber EBT pada tahun 2025, tetapi saat ini baru mencapai 13 persen. Untuk mengatasi hal ini, Ganjar-Mahfud akan mendorong program Nusantara Green sebagai solusi transisi energi.
Program Nusantara Green dirancang untuk membuka ruang bagi semua pembangkit energi terbarukan, mempertemukan produsen dan konsumen dalam upaya global penggunaan EBT.
"Nusantara Green merupakan terobosan untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan, didukung oleh pasokan EBT dari PLN. Kami juga membuka ruang untuk 'rooftop' agar lebih banyak masyarakat yang memanfaatkan panel surya di berbagai tempat seperti rumah, kantor, dan sarana transportasi," tegas Sonny.
Selain transisi energi, Ganjar-Mahfud juga menyoroti isu perubahan iklim. Mereka berkomitmen untuk mengatasi masalah ini, terutama dalam sektor kehutanan.
BACA JUGA: Berdialog dengan Mahfud MD, Aktivis Perempuan Berharap Didengar Pemerintah
"Ganjar-Mahfud terus mengkampanyekan penghentian deforestasi, penebangan hutan, termasuk untuk berbagai kepentingan di luar fungsi hutan seperti food estate, tambang, dan perkebunan," tambah Sonny.
KOMENTAR