TPN Tegaskan, Indonesia Unggul Ganjar-Mahfud Merupakan Lanjutan Dua Periode Jokowi

Timoteus Duang

Tuesday, 19-12-2023 | 11:03 am

MDN
Ketua Tim Penjadwalan TPN Ganjar-Mahfud Aria Bima dalam Konferensi Pers di Media Center TPN, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023). FOTO: Inakoran/Junny Yanti

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

TPN Ganjar-Mahfud menegaskan bahwa tagline Indonesia Unggul yang diusung paslon nomor 3 merupakan keberlanjutan dari dua periode pemerintahan Presiden Jokowi.

 

Penegasan disampaikan Ketua Tim Penjadwalan TPN, Aria Bima dalam konferensi pers di Media Center TPN, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023).

“Indonesia unggul yang diusung oleh Pak Ganjar Pranowo dan Pak Mahfud MD adalah keberlanjutan dari Indonesia maju tahap pertama Jokowi 1.0, periode kedua Jokowi 2.0, dan fase etape ketiga Jokowi 3.0 adalah Ganjar Mahfud,” ujar Aria.

Aria menyoroti program-program kesejahteraan rakyat yang sudah dijalankan dalam dua periode pemerintahan Jokowi.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Bantah Kampanye Hitam yang Menyebut Bansos Akan Dihentikan

Aria menegaskan, pasangan Ganjar-Mahfud akan melanjutkan program-program kesejahteraan itu jika nanti diberi amanah memimpin Indonesia.

Pada era Jokowi, masyarakat mengenal banyak jenis kartu. Pasangan Ganjar-Mahfud berkomitmen manyatukan semua kartu itu dalam satu kartu bernama KTP SAKTI.

“Ini harus paham karena kita tahu betul sampai hari ini, hal-hal apa saja, corrective action selama dua periode ini yang harus tetap kita bikin lebih, (yang) namanya Indonesia unggul adalah lebih kuat, lebih cepat,” tegas Aria.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Akan Lanjutkan Program Bansos Melalui KTP SAKTI

Lebih lanjut, Aria menegaskan bahwa negara punya kewajiban untuk mengusahakan kesejahteraan rakyat.

Jika negara turun tangan mengurus warga, itu bukan membantu, tetapi sedang menjalankan kewajiban.

Jika masyarakat tidak sejahtera, maka negara dinilai gagal menjalankan amanat yang telah dipercayakan.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Komitmen Lindungi Pahlawan Devisa Negara

“Kalau ada anak Indonesia yang tidak sekolah dan goblok, bukan salah mereka saja, tapi salah negara,” tegas Aria.

“Kalau ada anak Indonesia yang kelaparan, yang hidup di bawah garis kemiskinan, itu salah negara.”

 

KOMENTAR