Trump Siap Umumkan Tarif Terhadap Semua Produk Impor China

Sifi Masdi

Tuesday, 30-10-2018 | 19:24 pm

MDN
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping [ist]

Washington, Inako

Amerika Serikat sedang mempersiapkan pengumuman tarif terhadap semua impor China yang tersisa pada awal Desember, jika pembicaraan bulan depan antara presiden Donald Trump dan Xi Jinping gagal menurunkan tensi perang dagang.

Bloomberg melaporkan kabar tersbeut pada hari Senin, mengutip sumber tanpa nama, seperti dikutip Reuters.

Menurut laporan tersebut, tidak ada keputusan yang dibuat, tetapi persiapan daftar baru tarif AS sedang disusun jika pertemuan Trump-Xi tidak menghasilkan kemajuan dalam menyelesaikan perselisihan AS-China.

Seseorang yang akrab dengan pertimbangan tarif pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa akan segera ada gerakan menuju putaran tarif baru, tanpa elaborasi lebih lanjut.

Trump telah lama mengancam akan mengenakan tarif atas semua impor Cina yang tersisa ke Amerika Serikat senilai lebih US$ 257 miliar, jika Beijing gagal memenuhi tuntutan AS untuk melakukan perubahan pada perdagangan China, transfer teknologi, dan kebijakan subsidi industri.

Trump telah memberlakukan tarif atas barang-barang China senilai US$ 250 miliar dan China telah menanggapi dengan kewajiban balas dendam atas barang-barang AS senilai US$ 110 miliar. 

Putaran tarif sebelumnya ditujukan pada barang modal China dan barang setengah jadi, tetapi putaran akhir akan memukul produk konsumen termasuk ponsel, komputer, pakaian, dan sepatu.

Ditanya tentang pengumuman tarif baru, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan pada briefing: "Saya tidak akan mendului pertemuan presiden, dan saya harap itu berjalan dengan baik."

Juru bicara Gedung Putih lain mengatakan ada "tidak ada yang baru pada saat ini" mengenai tarif barang-barang China.

Para pemimpin dua ekonomi terbesar dunia akan bertemu di sela-sela KTT para pemimpin Kelompok 20 di Argentina pada akhir November.

Seorang juru bicara kantor Perwakilan Perdagangan AS merujuk Reuters ke pernyataan Sanders, sementara para pejabat Departemen Perdagangan AS tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.


 

KOMENTAR