Uang Rupiah Terbit Tahun 2022 Raih Penghargaan Internasional
Jakarta, Inako
Mata uang rupiah mendapat apresiasi dunia internasional dan berhasil mengalahkan mata uang lainnya dari sejumlah negara. Uang rupiah yang mendapatkan penghargaan dari International Association of Currency Affairs (IACA) adalah seri uang rupiah yang terbitkan pada tahun 2022.
BACA JUGA: Menkeu Sri : Indonesia Usulkan Asumsi Rupiah Lebih Kuat di 2024
Rupiah menjadi best new banknote series pada Currency Award ke 17 tahun 2023 di Meksiko. Uang pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000 dan Rp 1.000 berhasil menggeser mata uang finalis lainnya dari Bank Sentral Costa Rica, Bank Sentral Meksiko, Bank Sentral Filipina, dan Bank Sentral Bahamas.
Terkait dengan penghargaan tersebut, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengatakan bahwa penghargaan tersebut menunjukkan bahwa rupiah diterima oleh dunia.
BACA JUGA: Utang Luar Negeri Indonesia Turun 1,9% dan di Posisi Rp 5.961 Triliun Kuartal I-2023
Menurut Marlison, unsur penilaian pemenang ditentukan melalui kriteria yang mencakup inovasi dan keunikan fitur keamanan, integrasi unsur sejarah dengan konten lokal yang berkaitan dengan negara penerbit, efektivitas dari integrasi fitur keamanan, dan estetika tampilan serta desain uang kertas.
Sementara Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan IACA Curency Awards merupakan penghargaan yang diberikan terhadap pencapaian atas perkembangan dan inovasi di sektor pembayaran tunai yang diikuti oleh 29 negara pada tahun 2023. Puncak penghargaan ini dikemas dalam konferensi yang diadakan di Kota Meksiko.
BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani Paparkan Strategi Fiskal Hadapi Pelemahan Ekonomi Global
Penghargaan IACA dimulai sejak tahun 2007 untuk mempromosikan dan mengakui kualitas uang kertas dan uang logam, proses, manajemen, distribusi dan aktivitas yang berkaitan dengan uang tunai. IACA, berkedudukan di Texas, AS, berdiri tahun 2004, merupakan organisasi non-profit independen yang mendorong kualitas siklus uang tunai, berfungsi sebagai wadah konsultansi dan kolaborasi bagi para pelaku sistem pembayaran tunai yang anggotanya terdiri dari bank sentral, otoritas penerbit uang, serta industri seperti perusahaan pencetakan uang, pemasok bahan pencetakan uang.
KOMENTAR