Utang Luar Negeri Indonesia  Turun 1,9% dan di Posisi Rp 5.961 Triliun Kuartal I-2023

Sifi Masdi

Tuesday, 16-05-2023 | 08:02 am

MDN
Ilustrasi utang luar negeri [ist]

 

 

 

Jakarta, Inako

Posisi utang luang negeri (ULN) pada  kuartal I 2023 tercatat sebesar US$ 402,8 miliar atau setara dengan Rp 5.961 triliun (asumsi kurs Rp 14.800). Kali ini ULN turun atau mengalami kontraksi sebesar 1,9% dibandingkan kuartal sebelumnya.

BACA JUGA: Aliran Modal Keluar  dari Pasar Uang Indonesia Pekan ke-2 Mei Capai Rp 4 Triliun

Pernyataan ini disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI)  Erwin Haryono. Ia menjelaskan kontraksi sebesar 1,9% dipicu oleh pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah.
 

Direktur Eksekutif/Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono [ist]

 

"Kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) dan swasta," kata Erwin, dalam keterangan pers, Senin (15/5/2023).

BACA JUGA: ChatGPT Mulai Dipakai Untuk Analisa Saham, Wall Street Langsung Guncang

Menurut Erwin, pada kuartal I-2023, posisi utang luar negeri (ULN) pemeritah tercatat US$ 194 miliar atau setara dengan Rp 2.852,8 triliun. Secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 1,1% year on year (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 6,8% yoy.

 

 

 


Dia menyebut untuk ULN pemerintah ini dipengaruhi oleh penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga.

BACA JUGA:  Sri Mulyani Indrawati Gelar Pertemuan Bilateral dengan Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Group

Sementara posisi utang luar negeri swasta tercatat US$ 199,4 miliar atau setara dengan Rp 2.931,1 triliun. Angka ini mengalami kontraksi 3% yoy lebih dalam dibandingkan kontraksi pada kuartal sebelumnya 1,7%.

 

 

 


Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, industri pengolahan, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 77,9% dari total ULN swasta. ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,4% terhadap total ULN swasta.

 

 

 

KOMENTAR