UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tegaskan Diri Sebagai Benteng NKRI
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menegaskan diri sebagai benteng dan garda terdepan dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu disampaikan oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Yudian Wahyudi, Saat mewisuda 707 lulusan program Diploma (D3), Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktor (S3) di gedung Prof HM Amin Abdullah UIN Sunan Kalijaga, Rabu (21/2/2018).
"Setiap anak bangsa yang hidup di bumi pertiwi ini memiliki tanggung jawab untuk menjaga empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang telah menjadi konsensus bersama yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI," katanya.
Yudian mengatakan institusinya terus melakukan berbagai ikhtiar untuk menjaga empat pilar bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Ikhtiar itu di antaranya menyosialisasikan kehidupan toleransi yang menghargai setiap perbedaan di masyarakat, mengimplementasikan Islam yang "rahmatan lil'alamin", dan mendirikan Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara (PSPBN).
Melalui PSPBN, menurut dia, UIN Sunan Kalijaga menggali kembali nilai-nilai filosofis, historis, dan sosio-antropologis Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.
Selain itu melakukan kontekstualisasi nilai-nilai Pancasila agar selalu hidup dan menyinari kesadaran dan perilaku masyarakat Indonesia, dan melakukan "counter" ideologi atas berbagai kelompok yang berupaya mendelegitimasi Pancasila.
Secara akademik, kata Yudian, untuk memenuhi harapan pengguna (stakeholders) di tengah era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, UIN Sunan Kalijaga melakukan penguatan penjaminan mutu melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) yang telah didirikan sejak 2007.
Di bawah koordinasi LPM yang didukung kerja keras dan soliditas semua unit, UIN Sunan Kalijaga berhasil meraih Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dengan nilai A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan sebagian besar program studi telah terakreditasi A.
188648978
KOMENTAR