Untung-Rugi Investasi Emas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Sifi Masdi

Monday, 14-04-2025 | 12:21 pm

MDN
Ilustrasi Emas Batangan [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, emas kembali menjadi primadona bagi para investor. Nilai aset ini yang cenderung stabil dalam jangka panjang menjadikannya pilihan logis untuk melindungi kekayaan. Namun, seperti instrumen investasi lainnya, emas pun tidak lepas dari risiko fluktuasi harga.

 

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Drajad Wibowo, menilai bahwa emas merupakan pilihan investasi yang masuk akal dalam situasi ekonomi saat ini. Namun, ia mengingatkan bahwa harga emas juga tidak selalu naik.

 

"Investasi emas itu memang pilihan yang logis. Tapi jangan lupa, harga emas itu juga naik turun. Sekarang harga emas naik karena orang pada lari ke emas," ujar Drajad saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

 

Menurutnya, lonjakan harga emas saat ini lebih disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi global, sehingga mendorong permintaan yang tinggi. Namun, ia mengingatkan bahwa ketika situasi ekonomi mulai stabil, harga emas bisa kembali turun.

 


BACA JUGA:

Harga Emas Antam Stagnan, UBS Melonjak: Senin (14/4/2025)

Harga Minyak Dunia Stagnan : Senin (14/4/2025)

Harga Emas Melonjak Rekor Baru US$3.200 : Imbas AS Terapkan Tarif 145%  Terhadap China

Belajar Dari Warren Buffet Soal Arah Pasar Global


 

Drajad menekankan bahwa investasi emas sebaiknya dilakukan untuk jangka menengah hingga panjang. Ia menyarankan agar masyarakat tidak berharap mencairkan investasi emas dalam waktu singkat, apalagi hanya dalam hitungan bulan.

"Kalau untuk investasi, minimal satu tahun. Kalau cuma tiga bulan, bisa saja saat butuh uang, harga lagi turun," jelasnya.

 

Dengan kata lain, emas bukanlah pilihan tepat untuk investasi jangka pendek atau spekulatif. Kesabaran dan perencanaan jangka panjang menjadi kunci dalam mendapatkan keuntungan dari aset ini.

 

Lonjakan minat masyarakat terhadap emas terlihat jelas di Butik Emas Logam Mulia Antam, Gedung Antam, Jakarta, Jumat (11/4/2025). Sejak pukul 04.30 WIB, butik tersebut sudah dipadati pengunjung yang ingin membeli emas. Hal ini terjadi karena kuota pembelian langsung di butik dibatasi hanya 50 orang per hari.

 

Saat butik dibuka pukul 08.30 WIB, antrean telah penuh. Banyak calon pembeli yang tak kebagian memilih kembali keesokan harinya. Indah, warga Jakarta berusia 51 tahun, misalnya, mengaku sudah tiba pukul 08.00 WIB, namun tetap tidak mendapat antrean. "Dari jam 08.00 WIB antrean udah tutup," katanya

 

Berbeda dengan Enda, warga Cibubur berusia 61 tahun, yang berhasil mendapat nomor antrean 34 setelah berangkat sejak subuh dari rumahnya di Jakarta Timur.

 

Tingginya permintaan turut mendorong harga emas Antam melonjak tajam. Pada Jumat (11/4/2025), harga emas naik Rp43.000 menjadi Rp1.889.000 per gram—menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Harga buyback juga naik menjadi Rp1.739.000 per gram.

 

Kenaikan ini dipicu oleh ketidakpastian global, salah satunya akibat kebijakan proteksionis Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memberlakukan tarif impor baru. Situasi tersebut membuat emas kembali dilirik sebagai aset safe haven.

 

Disclaimer:

Harga emas dapat berubah sewaktu-waktu berdasarkan kondisi pasar dan kebijakan perusahaan.

 


 

 

KOMENTAR