Pengacara Dukun Se-Indonesia Sebut Teuku Iqbal Johard Anak Seorang Pelacur

Timoteus Duang

Friday, 26-08-2022 | 11:05 am

MDN
Teuqu Iqbal Johard [Foto: Tangkapan layar video YouTube Teuqu Iqbal Johard]

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

Perseteruan antara Pesulap Merah atau Marcel Radhival dan praktisi pengobatan supranatural Gus Samsudin kini merambat ke mana-mana. Banyak orang mulai terlibat dalam perseteruan serupa, di antaranya adalah Habib Jindan, Dokter Richard Lee, Firdaus Oiwobo, dan Teuku Iqbal Johard.

 

Baru-baru ini, Firdaus Oiwobo yang mengklaim diri sebagai pengacara dukun se-Indonesia menyindir keras Teuku Iqbal Johard. Dalam sebuah video YouTube, Firdaus menyebut Teuku Iqbal terlahir dari rahim seorang pelacur.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh TIJ, anak yang keluar dari rahim pelacur, pelacur Aceh,” ungkap Firdaus dalam sebuah video yang ditunjukkan Teuku Iqbal melalui live YouTube pada Kamis (25/8/2022).

“Teuku Iqbal Johard kamu kenal saya gak? Gimana kabar ibu kamu sehat? Masih jadi pelacur? TIJ saya tunggu kamu di Jakarta ya."

 


Baca juga

Viral, Wanita Kembar Identik Menikah Dengan Pria yang Juga Kembar Identik


 

"Lihat muka saya, masih kenal kan, TIJ? Salam mama kamu ya, mudah-mudahan udah tobat jadi pelacur. TIJ kau jangan ngomong-ngomong doang di media sosial saya tunggu kamu. Makasih."

Menanggapi olok-olokan yang sangat menyakitkan itu, Teuku Iqbal menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak terprovokasi. Dia mengaku emosinya tidak terpancing dan karena itu dia tidak marah.

"Bagi anak kecil ini merupakan kata-kata yang dahsyat sekali sehingga bisa menghancurkan lawan. Apakah kata-kata itu membuat TIJ marah? Tidak saudaraku, ini adalah resiko kita melawan orang yang logikanya kebalik."

 


Baca juga

Wanita Ini Peluk Pengantin Pria, Dikira Mantan Pacar


 

Menurut dia, olokan-olokan seperti itu muncul sebagai akibat dari keputusannya mendukung Pesulap Merah. Teuqu Iqbal menegaskan bahwa orang-orang yang selama ini melawan Pesulap Merah adalah orang-orang yang logikanya terbalik.

Oleh karena itu, hinaan-hinaan yang diterimanya dipandang sebagai risiko dari ketegasannya melawan orang-orang yang logikanya terbalik.

Sebelum memutuskan untuk melawan orang-orang itu, Teuku Iqbal sudah memprediksi bahwa hinaan-hinaan semacam ini pasti akan muncul.

 

 

KOMENTAR