Sebut Pemilu 2024 Terburuk Sepanjang Sejarah, JK Nilai Jokowi Terlena dengan Kekuasaan

Jokowi, Inakoran.com
Wakil presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla menyebut proses pemilihan umum 2024 merupakan yang terburuk sepanjang sejarah. JK membandingkan pemilu di Orde Baru yang dikenal sebagai rezim otoriter.
Dia mengaku Pemilu di Orde Baru memang tidak adil, tetapi tidak ada intimidasi untuk memenangkan pasangan tertentu.
"Saya umur segini mengalami pemilu sejak lama. Enggak ada proses pemilu seburuk ini. Paling buruk,” ujar politisi Golkar itu saat menjadi narasumber di podcast salah satu stasiun televisi swasta.
BACA JUGA: Tanggapan PDIP: Presiden Kampanye Untuk Anaknya, KKN Makin Kuat
“Bahwa ada artinya mengarahkan (saat Orde Baru) ada juga, tapi tidak dengan ancaman seperti sekarang, tidak masif dari atas ke bawah. Tetapi, sistemnya memang dikuasai,” tambah JK dikutip pada Kamis (25/01/2024).
Ketua Dewan Masjid Indonesia itu juga menyinggung sikap Jokowi yang dia nilai mengalami perubahan.
Menurut dia, keinginan Jokowi untuk memperpanjang jabatan presiden menjadi tiga periode tidak hanya bertentangan dengan konstitusi, tetapi juga menjadi tanda bahwa ia terlena dengan kekuasaan.
“Saya kira begitu, berubah. Contohnya tiba-tiba ingin tiga kali, ya kan. Padahal konstitusi hanya (mengizinkan) dua kali. Jadi, perubahan-perubahan itu terjadi,” terang JK.
“Jadi, ya memang kalau orang sudah pegang kekuasaan, kadang-kadang terlena menikmati kekuasaan. Lupa,” ujar ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu.
Pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden yang didahului oleh perubahan syarat usia capres-cawapres di Mahkamah Konstitusi yang dipimpin oleh Anwar Usman, yang notabene adalah paman Gibran, kata JK, merupakan tanda Jokowi terlena, sehingga ingin terus berkuasa.
“Ya faktor lain ingin tetap berkuasa. Ya mungkin ada rencana kalau mendukung 02 dia masih bisa mungkin memberikan arahan. Saya tidak tahu, tapi seperti itu kira-kira.”
TAG#Jusuf Kalla, #Demokrasi, #Jokowi, #MK
198735873
KOMENTAR