Adistyana Pitaloka Kusmawati, Guru Honorer Yang Peduli Anak Berkebutuhan Khusus
Oleh: Tutut Bina Sulistyawati
Subang, Inako
Dara Sunda bernama lengkap Adistyana Pitaloka Kusmawati bukanlah guru honorer biasa. Sarjana pendidikan jebolan UPI ini banyak menghabiskan waktunya bersama anak-anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Subang Jawa Barat, dengan mengajarkan seni tari kepada anak-anak tuna rungu, tuna netra bahkan tuna grahita.
Adis, demikian ia disapa, ingin agar anak-anak berkebutuhan khusus yang dibimbingnya kelak menjadi pribadi mandiri. Pilihannya pada pengembangan seni tradisional bukan semata karena ia pandai menari, tetapi juga karena tekadnya membentuk anak difabel agar memiliki kemampuan di atas rata-rata mementaskan seni tradisional pada berbagai event pementasan.
.jpg)
Kemampuan luar biasa anak-anak difabel itu antara lain dilaporkan kontributor InaKoran.com Tutut Bina Sulistyawati ketika berkunjung ke sanggar seni milik Adis di Subang Jawa Barat. Dini namanya, gadis cilik berusia 10 tahun dan penyandang tuna netra mampu menjadi pesinden wayang yang hebat berkat sentuhan Adis sang guru honorer. Uang yang diperoleh Dini setiap kali manggung diberikannya kepada sang nenek untuk dapat membeli beras dan kebutuhan lainnya.
Kepedulian Adis diawali dengan membuat aplikasi belajar tari yang mudah dipahami dan friendly untuk anak tuna rungu, tuna netra bahkan tuna grahita. Ia menciptakan koding bahasa isyarat tari hingga berulang kali mengajari mereka dengan sabar. Ia pun berharap, kode tari isyarat yang dibuatnya dapat memberikan pengetahuan baru bagi pelaku seni disabilitas membuat karya seni yang bisa diterima masyarakat, khususnya penyandang difabel.
.jpg)
Usaha kerasnya berbuah manis. Sanggar seni yang didirikannya sejak tahun 2015 “Pitaloka Project” dan “Gentra Wirahma” sering mengisi acara di berbagai event, resepsi, acara Pemerintah Daerah bahkan pernah tampil di depan presiden SBY.
Dan mungkin Anda tak akan percaya bahwa para penarinya adalah para tuna rungu, pemain gendang dan sindennya adalah tuna netra, pemain musik lainnya tuna grahita dan pembuka acaranya adalah penderita down syndrom.
.jpg)
Cinta dan karya kepeloporan itulah yang menjadikan Adis sebagai salah satu calon penerima penghargaan pemuda pelopor tingkat nasional bidang pendidikan. Tepat pada peringatah Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2019, Adis dan pemenang pemuda pelopor lainnya akan menerima penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali.
TAG#Guru Honorer, #Subang Jabar, #SLB
216444582







KOMENTAR