Salah Paham, Orang Tua Siswa Di Lombok Timur Memukul Guru

Inakoran

Sunday, 18-02-2018 | 00:26 am

MDN
Pemukulan orang tua siswa terhadap guru [ilustrasi

ong>Mataram, Inako –

Orang tua salah seorang siswa di Sekolah Dasar Negeri 4 Rarang, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, memukul seorang guru honorer bernama Basarun Mustajab (29), Sabtu (3/2/2018).

Kejadian bermula ketika dua siswa kelas VI B yang tidak saling bertegur sapa, coba didamaikan oleh Basarun, sang guru, dengan cara meminta keduanya berdamai dan saling memaafkan.

Namun, ajakan Basarun tidak diindahkan salah satu dari siswa tersebut. Melihat reaksi siswa tersebut, Basarun lantas mengatakan akan memindahkan salah satunya ke ruang kelas VI A.

Mendengar hal itu, salah seorang siswa merasa takut dan menangis minta pulang sambil menelepon orang tuanya untuk menjemput di sekolah.

Beberapa menit kemudian orang tua siswa tersebut datang ke sekolah bersama anaknya (kakak dari siswa). Keduanya dalam keadaan emosi. Tanpa berkata apa pun keduanya diduga memukul Basarun.

Kasus pemukulan itu, kini telah ditangani oleh Kepolisian Resor Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Keduanya telah ditahan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka dugaan penganiayaan terhadap Basarun Mustajab (29), seorang guru honorer Sekolah Dasar Negeri 4 Rarang.

"Tersangka sudah ditahan. Mereka dimasukkan ke dalam sel tahanan pada Kamis (15/6) malam," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Timur AKP Joko Tamtomo, ketika dihubungi dari Mataram, Jumat (16/2/2018).

Penganiayaan diduga dilakukan ayah dan kakak dari salah seorang siswa itu di dalam ruang kelas VI B dan disaksikan murid yang sedang belajar. Kedua tersangka pelaku juga dilaporkan merusak kaca jendela ruang kelas V dan kelas VI.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB H Ali Rahim mengecam keras tindakan penganiayaan yang dilakukan dua orang wali murid terhadap Basarun Mustajab hanya karena persoalan sepele.

KOMENTAR