Bahan Makanan dan Sektor Transportasi Picu Inflasi Awal Tahun
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan, inflasi yang terjadi pada Natal dan Tahun Baru dipicu oleh dua penyebab utama. Pertama, bahan makanan. Kedua, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
BPS mencatat, kelompok bahan makanan mengalami inflasi 0,71% dengan andil sebesar 0,46%. Inflasi pada kelompok bahan makanan dipicu oleh kenaikan harga beras, ikan segar, dan telur ayam ras, masing-masing andilnya sebesar 0,08%. Disusul oleh daging ayam ras dengan andil inflasi 0,07%, cabai merah 0,06%, serta cabai rawit dan wortel dengan andil masing-masing 0,01%-0,02%.
Sementara itu, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi 0,75% dengan andil inflasi sebesar 0,14%. Menurut Suhariyanto, inflasi kelompok ini utamanya didorong oleh meningkatnya harga angkutan udara karena pemintaan terkait perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.
"Kenaikan tarif angkutan udara 0,9%, karena meningkatnya permintaan saat Natal dan Tahun baru. Sementara kereta api 0,2%, dan tarif angkutan antarkota 0,01%. Jadi ini lebih dipicu kenaikan angkutan udara," kata Suhariyanto, di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Sementara itu, kelompok bahan makanan jadi mengalami inflasi 2,26% dengan andil 0,05%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi 0,17% dengan andil 0,04%, dan kelompok sandang mengalami inflasi 0,13% dengan andil inflasi 0,01%.
TAG#Inflasi, #Kementerian Keuangan, #Natal, #Tahun Baru, #Badan Pusat Statistik, #Kecuk Suhariyanto
188614561
KOMENTAR