Bank Sentral Korea Tolak Bitcoin Sebagai Aset Cadangan Devisa

Jakarta, Inakoran
Bank Sentral Korea Selatan secara resmi menolak memasukkan Bitcoin ke dalam cadangan devisa nasionalnya. Dalam pernyataan yang dirilis pada 16 Maret 2025, bank tersebut menegaskan bahwa aset digital seperti Bitcoin tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi bagian dari cadangan negara.
Keputusan ini muncul setelah Cha Gyu-geun dari Komite Perencanaan dan Keuangan Majelis Nasional mengajukan penyelidikan terkait kemungkinan memasukkan Bitcoin sebagai cadangan devisa. Bank Korea menolak gagasan tersebut dengan alasan bahwa volatilitas Bitcoin yang ekstrem dapat memicu risiko besar terhadap stabilitas ekonomi.
Bank Korea menyoroti bahwa Bitcoin sering mengalami fluktuasi harga yang tajam, yang dapat menyebabkan penurunan nilai yang signifikan dalam kondisi pasar yang tidak stabil. Selain itu, proses likuidasi aset digital ini bisa menimbulkan biaya transaksi yang tinggi, yang semakin memperburuk ketidakpastian terhadap nilai aset tersebut.
BACA JUGA:
Harga Minyak Mentah Melemah: Dampak Kesepakatan Akhiri Perang Rusia-Ukraina
IHSG Dibuka Melemah 0,66%: Rabu (19/3/2025)
Harga Bitcoin dan Ethereum Kembali Menguat: Selasa (18/3/2025)
Harga Emas Antam Naik Rp 14.000: Rabu (19/3/2025)
"Aset cadangan harus stabil dan dapat diandalkan dalam kondisi ekonomi apa pun. Bitcoin tidak memenuhi syarat tersebut karena volatilitasnya yang ekstrem," jelas Bank Korea dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Coinmarketcap, Selasa (18/3/2025).
Sejalan dengan Standar IMF
Bank Sentral Korea juga menegaskan bahwa kebijakan mereka selaras dengan standar yang ditetapkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF). IMF merekomendasikan bahwa aset cadangan harus likuid, mudah diperdagangkan, dan memiliki peringkat investasi yang stabil. Bank Korea berpendapat bahwa Bitcoin gagal memenuhi kriteria ini karena tingkat volatilitas dan risiko yang tinggi, terutama dalam kondisi pasar yang bergejolak.
Keputusan ini menunjukkan bahwa Korea Selatan masih mempertahankan pendekatan konservatif terhadap aset digital dalam manajemen cadangan devisanya. Sementara beberapa negara mulai mengeksplorasi potensi Bitcoin sebagai alat diversifikasi cadangan, Bank Korea tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Disclaimer:
Harga mata uang kripto dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengecek harga terkini sebelum melakukan transaksi. Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca.
KOMENTAR