Bendung Pengarun China, Pentagon Akan Bangun Kerja Sama Dengan Sekutu Dan Mitra Di Asia
Jakarta, Inako
Pentagon, Senin, menyoroti perlunya bekerja dengan sekutu dan mitra untuk meningkatkan upaya pencegahan terhadap potensi agresi China dan ancaman Korea Utara setelah peninjauan selama berbulan-bulan terhadap postur militer global AS.
Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan AS mengatakan "wilayah prioritas" dalam Global Posture Review adalah Indo-Pasifik di tengah meningkatnya dominasi China di sana.
Mengutip Kyodonews, Selasa (30/11) pejabat itu mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengumumkan apapun terkait Taiwan dalam waktu dekat.
Pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu menghadapi tekanan militer yang meningkat dari China, yang memandangnya sebagai provinsi pemberontak yang harus dipersatukan kembali dengan daratan, dengan paksa jika perlu.
Tinjauan tersebut "mengarahkan kerja sama tambahan dengan sekutu dan mitra di seluruh kawasan, untuk memajukan inisiatif yang berkontribusi pada stabilitas regional dan mencegah potensi agresi militer dari China dan ancaman dari Korea Utara," kata Pentagon dalam siaran persnya.
Laporan Reuters menyebutkan bahwa Tinjauan Postur Global pertama di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden tidak menyebabkan perubahan besar dalam distribusi pasukan AS di seluruh dunia.
Sementara sebagian besar rincian masih belum jelas, pejabat senior mengatakan pada konferensi pers bahwa Australia akan melihat pengerahan pesawat tempur dan pembom rotasi baru, pelatihan pasukan darat dan peningkatan kerja sama logistik.
Dia juga mengatakan "berbagai perbaikan infrastruktur" diharapkan di Guam dan Australia di tahun-tahun mendatang, termasuk fasilitas logistik, penyimpanan bahan bakar dan amunisi, serta peningkatan lapangan terbang.
Global Posture Review juga menyinggung penempatan permanen skuadron helikopter serang yang sebelumnya bergilir dan markas divisi artileri di Korea Selatan, yang diumumkan awal tahun ini, menurut Pentagon.
Amerika Serikat memiliki lebih dari 170.000 personel militer tugas aktif yang ditempatkan di luar negeri, termasuk di negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan, menurut data Departemen Pertahanan.
Kekhawatiran telah berkembang baru-baru ini atas situasi mengenai Taiwan. Ini dipandang sebagai titik nyala militer potensial yang dapat menarik Amerika Serikat ke dalam konflik dengan China, yang juga akan menimbulkan tantangan serius bagi Jepang, sekutu dekat AS yang menampung sekitar 50.000 tentara Amerika.
TAG#kerja sama, #as, #asia, #china, #pengaruh china
188642012
KOMENTAR