BRI Siap Gelontorkan Rp 3 Triliun Buyback Saham pada Pertengahan 2025

Sifi Masdi

Friday, 28-02-2025 | 09:57 am

MDN
Pergerakan saham BRI pada perdagangan Jumat (28/2/2025) [inakoran]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengambil langkah strategis untuk mengembalikan kepercayaan investor dengan rencana aksi korporasi berupa pembelian kembali (buyback) saham. Dengan dana yang disiapkan sebesar Rp 3 triliun, BRI berkomitmen untuk melaksanakan buyback mulai dari 12 Maret 2025 hingga 11 Maret 2026, setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diagendakan pada 11 Maret 2025.

 

Harga saham BRI, yang merupakan salah satu saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI), telah mengalami penurunan yang signifikan dalam satu tahun terakhir. Pada awal tahun 2025, harga saham BBRI terjun ke bawah Rp 4.000 dan pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (28/2/2025), tercatat berada di level Rp 3.520. Ini menunjukkan penurunan sebesar 120 poin atau minus 3,31% dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di Rp 3.630. Secara year-to-date, saham BBRI telah terkoreksi hingga 580 poin atau 13,78%, dan secara tahunan, penurunan mencapai 2.595 poin atau 41,69%.

 

Analis mencatat bahwa buyback saham sering kali mencerminkan optimisme manajemen terhadap kinerja perusahaan. Praska Putrantyo, CEO Edvisor.id, menjelaskan bahwa aksi ini dapat meningkatkan kepercayaan investor dan membuat fundamental perusahaan lebih menarik. Dengan penurunan porsi saham yang beredar, earning per share (EPS) BRI diharapkan dapat meningkat, memberikan sinyal positif bagi para investor.

"Buyback juga terkadang dilakukan karena saham perusahaan tergolong undervalued," tambah Praska.

 


BACA JUGA:

Rekomendasi Saham Pilihan: Jumat (28/2025)

Trump Cabut Lisensi Chevron di Venezuela: Harga Minyak Langsung Melambung

Harga Emas Antam Turun: Saatnya untuk Beli?

Harga Melonjak Drastis: BEI Suspensi Perdagangan Saham DCII, BESS, dan NAIK


 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat ini, saham-saham dari bank-bank besar, termasuk BRI, BCA, dan BNI, berada pada area price book value (PBV) yang sangat menarik. Data menunjukkan bahwa BCA memiliki PBV 5,55x, BRI pada 1,94x, BNI 1,10x, dan Bank Mandiri sekitar 1,87x.

"Ini adalah waktu yang tepat untuk membeli, memanfaatkan koreksi pasar sehingga bisa mendapatkan harga yang lebih murah," ujar Praska.

 

Ekky Topan, Investment Analyst dari PT Infovesta Kapital Advisori, sepakat dengan pandangan tersebut. Ia menegaskan bahwa keputusan BRI untuk melaksanakan buyback menunjukkan bahwa manajemen menilai sahamnya undervalued dan memiliki potensi untuk meningkat di masa mendatang. Ia juga mencatat bahwa aksi buyback ini dapat menjadi inspirasi bagi bank-bank besar lainnya yang juga mengalami tekanan harga.

 

Meskipun terdapat tantangan, rencana buyback BRI diharapkan dapat menambah daya tarik saham mereka, dengan target harga mencapai Rp 4.600 per saham. Secara teknikal, harga saham BRI menunjukkan tanda-tanda stabil setelah mengalami koreksi signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Selain itu, BRI dikenal sebagai emiten bank dengan dividen yield yang menarik, yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi investor menjelang musim pembagian dividen di kuartal kedua.

 

Dengan langkah buyback yang direncanakan, investor diharapkan dapat melihat potensi pemulihan harga saham BRI di tengah kondisi pasar yang tidak menentu. Dalam dunia investasi, selalu ada peluang, dan saat ini, mungkin adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan saham BRI sebagai bagian dari portofolio investasi Anda.


 

 

KOMENTAR